50-an Warga Binaan Rutan Salatiga Ikuti Katam Al-Qur'an

Sedikitnya, 50-an Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Salatiga ambil bagian dalam kegiatan Tadarus Al Quran dan khataman 30 Juz, Selasa (5/4).


Kegiatan berlangsung tiap tahun dan setiap bulan suci Ramadan itu, menggandeng Pokja Kemenang Salatiga.

Kepala Rutan Kelas IIB Salatiga Andri Lesmano mengatakan, kegiatan ini ditargetkan dalam satu bulan penuh bisa khataman Al Qur'an sebanyak tiga kali.

"Ada pun maksud dari kegiatan keagamaan yang rutin digelar tiap tahun ini sekaligus mengajak WBP untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT," kata Andri Lesmano.

Namun, pihaknya juga memberikan prioritas kepada WBP yang dapag menuntaskan khatam Al-Quran dibarengi dengan perilaku baik selama di dalam rutan.
"Kami memberikan reward kepada WBP berupa remisi," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, WBP yang dapat mengikuti khatam Al-Quran benar-benar diseleksi.

Tercatat, dari 135 WBP yang beragama muslim di dalam Rutan Salatiga terbagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing, kelompok WBP yang memang belum bisa membaca Al Qur'an sama sekali.

Sedangkan, kelompok kedua WBP yang baru belajar Jus Ama, serta kelompok ketiga adalah WBP yang telah lancar pembacaan Al-Qur'an.

Ditambahkan Humas Rutan Salatiga Nurhadi, ditengah kegiatan Tadarus Al Quran dan Mengkhatamkan 30 Juz WBP dapat mengikuti pesantren kilat.

Dengan jadwal seminggu dua kali bersama Pokjaluh Kemenag Salatiga, pesantren kilat ini dapat diikuti seluruh WBP bergama muslim.

Dak setiap penceramah yang dilibatkan dalam kegiatan keagamaan di Rutan Salatiga, diakui Nurhadi, telah melakui dan menyepakati ketentuan yang telah dikeluarkan Menteri Agama dan Ditjen Pas.

"Kami sebelumnya telah menerima surat edaran dari Ditjen Pas juknis antisipasi pembinaan rohani khususnya agama Islam dilingkungan Lapas dan Rutan. Serta, tidak diperkenankan menghadirkan penceramah yang memiliki pola pikir radikalisme," pungkasnya.

Seorang Narapidana Pramono dengan kasus narkoba hukuman 9 tahjn penjara dan saat ini memasuki tahun ketiga mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Tadarus Al Quran dan mengkhatamkan 30 Juz.

"Ini tahun ketiga saya mengikuti kegiatan Tadarus Al Quran. Dari awal tidak bisa membaca Al Qur'an, sekarang sudah bisa khataman Al Qur'an sangat bersyukur sekali," ujarnya.