Bupati Demak: Ciptakan Pilkades Tanpa Ekses

Suasana Apel Pergeseran Pasukan PAM Pilkades Gelombang II tahun 2023 di Lapangan Setda Demak
Suasana Apel Pergeseran Pasukan PAM Pilkades Gelombang II tahun 2023 di Lapangan Setda Demak

Satu hari menjelang pelaksanaan Pilkada Gelombang 2 tahun 2023 di Kab Demak, Pemkab Demak melakukan apel pergeseran pasukan di Lapangan Setda Demak, Sabtu (8/10).

Dalam amanatnya Bupati menyampaikan titik point penting yakni Pilkades merupakan moment sosial dalam Demokrasi, dimana masyarakat terlibat langsung dalam menentukan pemimpin mereka di tingkat desa.

Bupati mengingatkan bahwa dinamika - dinamika dalam kontestasi tingkat desa tersebut bisa terjadi, namun dengan kesiapan fisik dan mental dari tim pengamanan maka tantangan di lapangan dapat diatasi.

Ia menyampaikan bahwa dari 54 desa yang melakukan Pilkades, terdapat tiga pemetaan. 6 desa masuk kategori sangat sangat rawan, 35 desa kategori rawan dan 13 desa tidak rawan, namun berbagai potensi yang muncul harus dapat diantisipasi.

"Beberapa potensi yang muncul antara lain gesekan antar pendukung, money politik, hingga ketidak netralan panitia. Siapkan pasukan cadangan untuk desa yang sangat rawan, lakukan tugas sesuai SOP lakukan tindak tegas dgn cara humanis, sinergi antara aparat penegak hukum (APH) dan panitia," instruksi Bupati.

Ia menekankan agar seluruh anggota pengamanan tidak berpihak ke salah satu calon, karena netralitas ada sesuatu yang mutlak.

"Semoga Pilkades akan menghasilkan pemimpin yang bisa menyejahterakan masyarakatnya. Mari kita jaga kondusifitas wilyah, mari kita ciptakan Pilkades tanpa ekses," tegasnya.

Kapolres Demak, AKBP M Purbaja menyampaikan, bahwa dari Mapolres Demak mempersiapakan 847 personil ditambah dari Polda dan Brimob. Yang mana dalam penempatannya berdasarkan wilayah yang sudah di petakan.

"Untuk kategori sangat rawan itu dibantu pengamanan TPS 7 orang, untuk TPS rawan 4 orang, sementara untuk TPS tidak rawan 2 orang. Untuk yang sangat rawan akan dibackup 1 pleton dari Polres dan Polda," terangnya.

Sebagai antisipasi terhadap potensi konflik Ia menginstrusikan pada anggota untuk mengawal tahapan dari belum dimulai sampai akhir pelaksanaan pencoblosan.

"Terutama saat kembali (usai pelaksanaan) jangan sampai terjadi bentrokan antar pendukung," tegasnya.