Bupati Sukoharjo Etik Suryani angkat bicara, terkait dengan polemik Gerakan Beli Beras Sukoharjo bagi ASN, yang sedianya akan dimulai per 1 September 2022.
- Kinerja Positif, Bank Sukoharjo Bukukan Aset Rp138,5 Miliar
- TMMD Sengkuyung Kodim 0726/Sukoharjo Bangun Jembatan Penghubung Dua Dukuh di Nguter
- Bulog Surakarta dan Pemkab Sukoharjo Salurkan Cadangan Beras Bantuan untuk 68.678 KPM
Baca Juga
Menyikapi hal tersebut, Bupati Sukoharjo meminta agar Sekda Sukoharjo membatalkan SE Nomor 526/1338/2022 tertanggal 3 Agustus 2022 dan melakukan evaluasi kembali kaitannya dengan mekanisme agar nantinya tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
“Kami memahami apa yang terjadi di tengah masyarakat khususnya mengenai SE Sekda terkait Gerakan Membeli Beras bagi ASN. Dan setelah dilakukan kajian dan meminta laporan menyeluruh dari Sekda dan OPD terkait, maka kami meminta agar SE tersebut dibatalkan,” tegas Bupati, Selasa (30/8).
Menurut dia, pada dasarnya gerakan tersebut sebenarnya merupakan salah satu upaya membantu petani dalam memasarkan produk lokal, khususnya beras di Kabupaten Sukoharjo agar terserap.
Berdasarkan data, Kabupaten Sukoharjo surplus beras 104.232 ton pada tahun 2021, dengan program pertanian IP 400.
Namun melihat dinamika yang ada di lapangan, bupati memutuskan dan meminta agar Sekda mengevaluasi kembali terkait dengan mekanisme dalam rangka membantu penyerapan hasil produksi pertanian.
Bupati Sukoharjo juga menepis anggapan bahwa gerakan membeli beras ini dibatalkan karena desakan atau tekanan pihak tertentu.
“Sama sekali tidak ada tekanan pada kami terkait pembatalan ini. Sebab apa yang pemda lakukan ini semata-mata tujuannya untuk membantu petani. Hanya saja, setelah dilakukan evaluasi kami meminta agar mekanisme terkait dengan gerakan ini dievaluasi kembali agar nantinya tidak bertentangan dengan aturan yang ada,” tegas Bupati.
Bupati juga menepis tudingan bahwa ada nuansa politis terkait dengan gerakan ini.
“Pemilu, Pilkada itu masih jauh jadi silahkan yang mau menilai seperti apa. Yang jelas dan utama semangat dan niat dari pemda adalah membantu petani. Kalau niat pemerintah membantu petani dianggap politik, silahkan masyarakat menilai sendiri,” tandas bupati.
Sebab, kata bupati, petani menjadi bagian penting dan instrumen penting di negeri ini, jadi sudah selayaknya pemda membantu para petani agar lebih sejahtera dan lebih baik.
- Kinerja Positif, Bank Sukoharjo Bukukan Aset Rp138,5 Miliar
- TMMD Sengkuyung Kodim 0726/Sukoharjo Bangun Jembatan Penghubung Dua Dukuh di Nguter
- Bulog Surakarta dan Pemkab Sukoharjo Salurkan Cadangan Beras Bantuan untuk 68.678 KPM