Calon Bupati nomor urut 1 Asip Kholbihi mengatakan akan ada kawasan di Kabupaten Pekalongan yang bisa jadi next Malioboro jika dikelola dengan baik.
- Tugas KPPS Disabilitas Sesuai Tupoksi, Ketua KPU Salatiga: Prinsip Tidak Ada Keistimewaan
- Bupati Wonogiri Mendapat Jatah Pertama Coklit
- Kenang Masa Lalu, Ganjar Janjikan Solusi untuk Masalah Para Peternak Ayam
Baca Juga
Calon Bupati nomor urut 1 Asip Kholbihi mengatakan akan ada kawasan di Kabupaten Pekalongan yang bisa jadi next Malioboro jika dikelola dengan baik.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan kawasan yang dimaksud adalah kecamatan Kedungwuni.
"Pekalongan punya potensi yang luar biasa. Ada kota kedungwuni yang merupakan daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi. denyut ekonomi 24 jam sebagai pusat produksi sandang dan turunannya," tuturnya di rumahnya, Selasa (17/11/2020).
Ia menilai aspek keramaian Kedungwuni mirip Malioboro meski trotoar tidak lebar tapi bisa dimanfaatkan.
Lalu, dari sisi topografi juga mirip karena pusat perekonomian di jalan yang lurus.
Asip mengatakan Kedungwuni juga merupakan salah satu pusat konveksi di Pekalongan.
"Ada ribuan pengrajin konveksi turun menurun, ada perajin batik skala arumah hingga handycraft hingga juga pusat kuliner," kata pria kelahiran 1 Februari 1967 itu.
Di Kedungwuni juga tampak pertumbuhan perbankan yang dinamis dengan adanya seluruh bank swasta nasional di sana.
Tingkat kepadatan penduduknya yang mencapai 9.000 KK pun sudah cukup padat.
"Bahkan harga tanah di pusat kota Kedungwuni tembus Rp 18 juta, sudah seperti kota besar. Karena itu perlu revitalisasi ruang, dan kami mendapat sokongan dari APBN," jelasnya.
Asip yang berpasangan dengan Sumarwati menyatakan pihak pemkab sudah mendapat program revitalisasi tata ruang dari APBN sebanyak Rp 2 miliar.
Tahap pertama Pemkab melakukan pembenahan pasar Kedungwuni senilai Rp 100 miliar lebih.
Lalu juga ada pembangunan pasar umkm sebagai tempat display.
"Yang masih kita rencanakan adalah membangun gedug olahraga, lalu memindah pusat pemerintahan kedungwuni menyesuaiakn tata ruang baru. kita geser ke kulon hingga ada perluasan perkembangan kota," Jelasnya.
Asip menyatakan perlu ada sustainibility pembangunan.
"Karena kalau dipegang orang yang tidak memahami betul tentang seluk beluk kabupaten pekalongan bukannya membangun malah merusak ya," katanya.
- Serap Aspirasi, Asfirla Kunjungi Masyarakat Di Lembah Gunung Putri
- PDIP dan Golkar Bakal Kembali Berkoalisi di Pilkada Karanganyar?
- Dulang Suara Terbanyak Di Dapil 2 Jawa Tengah, Musthofa Melenggang Ke Senayan