Pemerintah Kota Pekalongan mendeklarasikan capaian Open Defecation Free (ODF) 100 persen pada 2023. Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menyebut capaian ODF bukan berarti akhir dari segalanya.
- Wali Kota Semarang Minta Gedung Pelayanan Kanker RSWN Selesai Tepat Waktu
- KSP : Status Pandemi Dicabut, Penanganan COVID-19 Tetap Sesuai Prosedur
- Tarif Medical Chek Up di Grobogan Mahal, Pelamar CPNS dan P3K Beralih di RS Sragen dan Boyolali
Baca Juga
"Ketika ODF ini sudah tercapai, yang lebih sulit adalah bagaimana mempertahankan status ODF dan merubah perilaku masyarakat itu sendiri untuk akses sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) tersebut bisa terwujud," tuturnya, Selasa (3/10)
Slamet menyebut bahwa ada peningkatan sanitasi di Kota Pekalongan sejak 2019. Pada 2019, ada 58.973 rumah dengan akses sanitasi.
Angka itu meningkat tajam pada tahun 2021 menjadi 68.276 rumah. Kemudian meningkat kembali menjadi 68.468 rumah pada tahun 2022.
"Kini seluruh rumah dan masyarakat sudah memiliki akses sanitasi yang baik," katanya.
Ia menyebut pekerjaan rumah berikutnya adalah Melakukan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan. STBM lebih difokuskan kepada aspek perubahan perilaku.
Ada lima pilar STBM yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF), Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan Air Minum dan Makanan dengan Benar, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga agar Tidak Mencemari Lingkungan.
Slamet menyebut elah melaksanakan rapat koordinasi dengan lurah dan camat se-Kota Pekalongan untuk terus menggenjotkan terwujudnya STBM. Program STBM memiliki indikator outcome dan output.
"Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku," jelasnya.
Tahun 2023 idari 27 kelurahan yang ada di Kota Pekalongan, ada 8 kelurahan yang telah menginisiasi untuk terwujudnya STBM. Setiap kecamatan sudah ada yang menginisiasi STMB tahun ini.
- BPJS Kesehatan Sediakan Layanan Skrining Kesehatan untuk Cegah Risiko Penyakit Kronis
- Kota Semarang Masih Berlakukan PPKM Level 1
- Jateng Luncurkan Bus Vaksin Jangkau Remot Area