Cara bermusik yang berbeda, ingin dikenalkan oleh Andi Pratomo, musisi eksperimental kenamaan asal Semarang. Dalam helatan bertajuk ‘Majelis’ itu, Andi ingin mengajak banyak musisi untuk terbuka dengan cara bermusik.
- Demi Lovato, Overdosis Heroin
- Indonesia Symphony Nusantara Orchestra Bakal Lawat Kota Semarang
- JKT 48 Menghibur Wotta di Semarang
Baca Juga
Andi menerangkan, Majelis merupakan acara jamming music yang melibatkan banyak orang untuk terlibat. Menurutnya, hal itu sangat bagus agar musisi bisa lebih terbuka dengan gaya bermusik lainnya.
Yang menjadi utama adalah silaturahim sesama musisi di Semarang. Kemudian, saya ingin teman-teman bisa terbuka soal gaya musik lain, atau, cara lain berekspresi lewat musik," kata pria yang akrab disapa Kartun, Sabtu (30/6).
Mantan drummer Lipstik Lipsync itu menilai, Majelis tidak melulu membicarakan soal pertunjukkan musik. Kata dia, siapapun bisa ikut bermain. Bagi dia, semua bentuk ekspresi bisa disalurkan lewat kesenian dengan berbagai macam bentuk.
Ada puisi, bisa. Ada performance art juga bisa," imbuhnya.
Lebih jauh, Kartun menegaskan bahwa dalam pertunjukkan tersebut, setiap penampil dituntut tidak bermain sesuai dengan gaya dia.
Agar, mereka bisa eksplorasi diri. Jadi, bisa semakin membuka wawasan dan mengenal pelaku seni lainnya. Misal, yang main jazz, bisa tidak main jazz. Demikian musik lainnya," tutur dia.
Acara di Grobak Art Kos, Hysteria itu digelar selama dua jam. Para musisi saling merespon musisi lainnya. Usai menggelar music jamming, dilanjutkan dengan diskusi.
- Biasa Tampil Casual, Babe Cabiita Tampil Elegan Dalam Balutan Jas
- Antusias Pengunjung Warnai Seri Terakhir GIIAS Semarang 2024
- Pemkot Magelang dan PPMKI Gelar Rally Mobil Kuno