- DPRD Jateng Anggap Masyarakat Perlu Terlibat Pembangunan Daerah
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
Baca Juga
Rembang – Bak gayung bersambut. Saat para petani di wilayah Kecamatan Sumber dan Kaliori, Rembang tengah gencar menyuarakan mengenai sedimentasi atau pendangkalan Bendung Kedung Sapen di Desa Jatihadi, Sumber, sehingga nyaris tidak berfungsi, maka kunjungan kerja (Kunker) Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Desa Sekarsari, Sumber, Jumat sore (04/10), benar-benar dimanfaatkan oleh Kelompok Tani (Kelomtan) dan Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A).
Markum, Ketua P3A Tirto Manunggal Sumber, di hadapan Wamentan Sudaryono terang-terangan minta kepada agar Bendung Kedung Sapen, secepatnya dilakukan normalisasi atau pengerukan.
Menurut Markum, fungsionalisasi bendung ini sangat penting dan berarti bagi para petani di sebagian wilayah Kecamatan Sumber dan Kaliori. Karena dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian khususnya pada Musim Tanam (MT) II.
"Sudah sejak tahun 1990 atau sekitar 34 tahun, bendung tersebut tidak pernah di keruk. Sampai dari tidak berfungsinya bendung tersebut kita rasakan, pak. Tahun ini sekitar 1.200 hektare tanaman padi walik dami di Sumber dan Kaliori, puso alias gagal panen. Oleh karena itu, mumpung di sini ada Pak Wamentan tolong pak segera dilakukan normalisasi atau pengerukan. Biar para petani bisa menikmati panen dua kali," tandas Markum.
Menanggapi hal itu, mantan Asisten Pribadi (Aspri) Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu akan melakukan koordinasi dan kajian dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jratunseluna.
Selain soal Bendung Kedung Sapen, Kelomtan dari Desa Tambakagung, Kaliori, juga minta agar di sungai Randugunting yang melintas di wilayah Kaliori dibuatkan dam atau bendung . Kemudian Kelomtan di Sluke dimintakan bantuan combyn (alat memanen padi).
Hadi Suyono, Ketua Kelomtan Desa Sekarsari, minta alat pertanian berupa rotari (alat bajak), combyn, sumur dangkal dan pipanisasi.
Atas keluhan dan permohonan para petani diatas, Sudaryono kemudian berjanji akan merealisasikan.
"Untuk permohonan Alsintan atau Alat Produksi Pertanian Skala Kecil nanti biar diatasi pak bupati atau Pemkab Rembang dan provinsi. Untuk yang berskala besar, nanti kita upayakan dana dari APBN," ujar Sudaryono.
Sementara itu saat menanggapi pertanyaan media kemungkinan dirinya akan naik menjadi Menteri Pertanian pada kabinet Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024. Sudaryono menjawab singkat. "Halah, jadi isyu nanti,” katanya.
Pria asli Grobogan Jawa Tengah ini menyebut jangan terlalu berharap tinggi-tinggi. Menurutnya, setiap orang harus bisa mengukur diri.
“Mau jadi Wamen, mau jadi menteri, jadi Bupati atau kepala dinas, sama saja. Jangan sampai kita ini seperti nggayuh lintang, tapi sebenarnya kita nggak mampu. Kita harus bisa mengukur diri,” kata Sudaryono.
Apabila nantinya ia ditempatkan ke tempat lain, Sudaryono menilai hal itu kebijakan terbaik dari pimpinan. Yang penting, bisa memberikan pengabdian maksimal.
Soal bocoran Menteri dari Partai Gerindra, menurutnya beberapa personel sudah diketahui. Tapi plotingnya di kementerian apa saja, lebih baik menunggu pengumuman dari Presiden terpilih.
“Ada beberapa, aku udah tahu. Tapi beberapa juga nggak tahu. Ada yang bilang 5, ada yang bilang berapa, aku nggak tahu. Daripada keliru,” pungkas Sudaryono.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut berharap nantinya Sudaryono dilantik menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
“Batal jadi calon Gubernur, sekarang Wakil Menteri. Do’akan semoga menjadi Menteri. Beliau ini orang lapangan, paham kondisi riil di tengah masyarakat,” kata H Abdul Hafidz.
- Dieng Membeku, Embun Es Pertama Di Akhir April
- DPRD Jateng Dukung Pemerintah Provinsi Libatkan Akademisi Tangani Pengentasan Kemiskinan
- Tak Ada Takutnya Dan Kian Nekat! Kreak Teror Warga Bawa Sajam Di Area Permukiman