Cerita Pedagang Pasar Batang Kena Hipnotis Dua Pria Asing

Dua pedagang pasar induk Batang nyaris menjadi korban kejahatan bermodus hipnotis yang diduga dilakukan Warga Negara Asing (WNA). Pedagang ayam potong, Kuswati menjadi salah satu korbannya.


"Saya diam saja gak bisa komentar setelah pundak saya ditepuk," kata perempuan asal Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang itu, Kamis (9/2). 

Kedatangan kedua pria asing itu ke los miliknya sekitar pukul 14.30. Keduanya bilang hendak menukarkan uang Rp100 ribuan. Anehnya, keduanya tidak mau menerima yang hendak diberikannya. 

"Bawa uang Rp100 ribu, tapi dikasih Rp50 ribu dua lembar gak mau, dikasih Rp10 ribuan gak mau, maunya yang itu, yang saya tata," katanya. 

Para pelaku justru mengambil tumpukan uang hasil jualannya ditata di pojok los. Pelaku mengambil sendiri uangnya. Kuswati tidak bisa apa-apa. 

Ia mengaku, tidak sadar ketika peristiwa itu berlangsung dan hanya menuruti keinginan pelaku. Untungnya ada pembeli lain memergoki aksi itu. 

"Untung ada orang yang menolong. Orang di depan saya bilang ke pelaku 'Mas taruh uang, taruh gak uangnya, itu taruh gak taruh gak', langsung keduanya pergi," ucapnya. 

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Batang, Anwar Rozikin membenarkan, kejadian itu. Ada dua pedagang nyaris jadi korban. Selain Kuswati, pedagang lain didatangi adalah Muanah, pedagang ikan. 

Berdasarkan laporan diterima, perawakan dua pria itu mirip warga Asia Selatan, seperti Pakistan atau India. Keduanya bisa bertransaksi dengan Bahasa Indonesia.  

"Yang hampir menjadi korban itu ada dua. Yang satu itu masih sadar, yang satunya lagi diawasi oleh teman temannya," jelasnya.  

Ia meminta, para pedagang Pasar Batang lebih berhati-hati dan waspada dalam bertransaksi. Lalu meminta pihak keamanan pasar untuk meningkatkan pemantauan. 

Kemudian, antar pedagang sebaiknya saling mengingatkan. Seandainya ada kejadian seperti itu, sebaiknya segera dilaporkan ke pihak keamanan. 

Kepala Pengelola Pasar Batang, Tawang Nugroho menyebut, beberapa pihak sempat mengejar kedua pria. Namun, keduanya langsung kabur dan menghilang. 

"Dari sisi keamanan, sekitar empat atau lima petugas kami minta rutin berkeliling," jelasnya.