China membalas tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyatakan pandemi Covid-19 merupakan tanggung jawab Beijing.
- Prosesi Pemakaman Shinzo Abe Telan Biaya Hingga Rp178 Miliar
- Masyarakat Indonesia Kirim Donasi untuk Brunei Darussalam
- Bertemu Menlu Malaysia, Retno Bahas Kerjasama Pendidikan Dan TKI
Baca Juga
Dutabesar China untuk PBB, Zhang Jun pada Rabu (23/9) mengatakan, tuduhan Trump sangat tidak berdasar. Ia mengatakan, sejak awal wabah, China selalu bersikap terbuka, transparan, dan bertanggung jawab. Alih-alih, Zhang menyebut AS gagal dalam menangani pandemi Covid-19 dengan 200 ribu kematian yang dilaporkan per Selasa (22/9).
"Kebisingan AS tidak sesuai dengan suasana umum Majelis Umum," ujar Zhang, seperti dikutip South China Morning Post.
"Ketika komunitas internasional membutuhkan PBB yang kuat, AS melemahkan PBB, WHO dan badan-badan PBB lainnya, serta merusak otoritas dan efektivitas PBB," sambungnya.
Sembari mengutip pidato Presiden Xi Jinping, Zhang menyerang AS yang tidak ramah lingkungan. Xi sendiri dalam pidatonya telah berkomitmen untuk mencapai puncak emisi karbon pada 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060.
Sebaliknya, AS, sebagai negara dengan emisi kumulatif gas rumah kaca terbesar di dunia, belum meratifikasi Protokol Kyoto dan menarik diri dari Perjanjian Paris," kata Zhang.
Jelas siapa yang dengan sengaja mengabaikan lingkungan global dan kesehatan orang-orang di seluruh dunia," imbuhnya.
Pertikaian antara AS dan China semakin intensif pada pertemuan yang digelar untuk memperingati 75 tahun berdirinya PBB.
- Angka Kematian Covid-19 Hari Ini Tertinggi Di Dunia
- Xi Jinping Perintahkan Optimalkan Operasi Penyelamatan China Eastern Airlines
- Diplomat Nigeria Sempat Memukul Petugas Imigrasi Indonesia