Institusi medis dan otoritas kesehatan di seluruh China terus mengerahkan upaya maksimal untuk memperluas kapasitas klinik guna mengatasi lonjakan pasien akibat infeksi Covid-19.
- Latihan Perang Tiongkok Di Kawasan Internasional Laut Tasman
- Greta Thunberg Pesimis dengan KTT Iklim Tahun Ini
- Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan untuk Indonesia
Baca Juga
Keputusan untuk mendirikan lebih banyak fasilitas kesehatan datang di tengah lonjakan infeksi yang tiba-tiba muncul baru-baru ini dan telah membebani sumber daya medis.
Covid-19 kembali menyebar dengan cepat dengan penularan yang lebih kuat. Beberapa rumah sakit di kota-kota besar termasuk Beijing, Shanghai dan Wuhan telah melihat orang-orang mengantri berjam-jam untuk memasuki "klinik demam".
Untuk menghindari kepanikan dan tekanan pada sumber daya medis, pemerintah daerah dan rumah sakit memperbarui rumah sakit sementara yang ada, menambah tempat tidur ICU dan mendistribusikan sumber daya medis dengan lebih baik.
"Jumlah total klinik demam di Beijing telah meningkat pesat dari 94 menjadi 1.263, termasuk yang dibuka di 960 institusi kesehatan masyarakat," kata Tu Zhitao, direktur Administrasi Pengobatan Tradisional China kota Beijing, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (20/12).
Penambahan fasilitas kesehatan juga dilakukan seiring datangnya musim dingin, di mana efek flu musiman yang tumpang tindih, telah menyebabkan pasien dengan penyakit paru-paru dan penyakit kardiovaskular serta serebrovaskular menjadi lebih rentan dan membutuhkan lebih banyak perawatan medis.
Di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang timur laut, rumah sakit setempat telah menambah klinik demam dan ruang gawat darurat, serta mendirikan klinik khusus untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan untuk masalah medis lainnya.
Salah satu yang menambah jumlah klinik adalah Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Harbin. Mereka menambah jumlah klinik demamnya menjadi tiga.
Pada saat yang sama, staf medis di rumah sakit juga telah menerima pelatihan tentang pengendalian infeksi, perawatan diri, dan topik lainnya.
"Departemen gawat darurat rumah sakit telah melihat peningkatan 85 persen dalam kunjungan pasien dalam beberapa hari terakhir," kata Yu Kaijiang, presiden rumah sakit.
Di Xi'an, Provinsi Shaanxi, pasien dengan Covid-19 dan gejala terkait dapat menemukan akses 24 jam ke perawatan medis, baik di tempat maupun online.
Sementara itu Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Xi'an Jiaotong juga membuka klinik demam mereka sepanjang waktu, menyediakan konsultasi online untuk Covid dan flu, pengiriman obat ke rumah, dan layanan lain untuk mengurangi waktu tunggu pasien, dan mengurangi risiko lintas infeksi.
Selain itu, wanita hamil, dan pasien dengan penyakit darah, atau penyakit serius lainnya dapat menerima perawatan tepat waktu di rumah sakit karena bagian kebidanan dan ginekologi, bagian infeksi, dan hemodialisis darurat buka 24 jam sehari.
Di Suzhou, Provinsi Jiangsu bagian timur, bilik pengujian asam nukleat yang sudah usang telah diubah fungsinya menjadi stasiun perawatan demam. Berkat klinik-klinik sementara ini, hanya dibutuhkan sekitar 10 menit bagi seorang pasien demam untuk menemui dokter dan mendapatkan obat-obatan.
Ada 1.035 klinik semacam itu di kota saat ini, yang mampu menerima lebih dari 80.000 pasien per hari.
Sebagai garis pertahanan pertama untuk kesehatan masyarakat, lembaga kesehatan primer memainkan peran aktif dalam membuat layanan medis lebih mudah diakses dan nyaman," menurut Nie Chunlei, seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional.
"Diharapkan pada Maret 2023, sekitar 90 persen puskesmas tingkat kota akan dilengkapi dengan klinik demam," demikian Nie, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Pelajaran Alternatif Sistem Pertahanan Negara Lain Bagi Negara Seperti Indonesia
- Lindsay Lohan, Janji Adopsi Anak Suriah
- Raja Charles III Naik Tahta Kerajaan Inggris