Sejumlah komoditas di Pasar Batang merangkak naik pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan bervariasi mulai dari 1 persen hingga 10 persen per komoditas.
- Wali Kota Klaim Tak Ada Keluhan Masyarakat Terhadap PLN Salatiga
- Kepala OJK Jateng-DIY, Aman Santosa: Jateng Dapat Alokasi 1 Juta Vaksin
- Bagian Ekbang Dan SDA Setda Tegal Pastikan Alokasi DBHCHT Tepat Sasaran
Baca Juga
"Beras per karungnya mulai naik. Sebelum BBM naik, harganya Rp 217 ribu per 25 kg. Sekarang mencapai Rp 245 ribu/per kilogram," kata seorang pedagang, Sri Budi Astuti, Selasa (6/9).
Ia pun terpaksa menaikkan harga jual beras per Kilogramnya. Sebelum BBM naik, harga beras Rp 9.500 per Kilogram. Kini, ia menjual Rp 11 ribu per Kilogram.
Selain beras, tepung terigu juga selalu mengalami kenaikan. Sebelum BBM naik tepung sudah naik, apalagi ditambah BBM naik.
Pedagang lain, Solihatun menyebut harga cabai juga naik. Contohnya cabai merah keriting dari Rp 55 ribu per Kilogram menjadi Rp 60 ribu per Kilogram. Lalu, cabai setan dari Rp 45 ribu menjadi Rp 50 ribu per Kg.
"Bawang merah juga naik dari Rp 30 ribu per Kg menjadi Rp 35 ribu per Kg. Alasan yang kirim karena BBM naik,"tuturnya.
Data dari Disperindagkop Batang menyebut sejumlah komoditas mengalami kenaikan dengan prosentase berbeda. Untuk kenaikan harga 1 persen dialami Gula pasir, minyak goreng hingga kacang hijau.
Lalu komoditas lain yaitu daging mengalami kenaikan 2 persen, telur ayam kampung 3 persen, garam naik 5 persen, Kedelai impor naik 5 persen hingga tepung terigu naik 10 persen.
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengakui ada kenaikan sejumlah komoditas pasca naiknya harga BBM. Ia menyebut, rata-rata kenaikan di kisaran 2 persen.
"Alhamdulillah hitungannya di Batang masih stabil. Daya beli masyarakat juga masih tinggi," katanya.
Ia mengatakan akan terus memantau dampak kenaikan BBM bersama forkompinda.
- Cegah Kejahatan Dunia Maya, Kapolres Banjarnegara Ajak Warga Bijak Bermedsos
- Polres Demak Kawal Pendistribusian Minyak Goreng Curah Dari Semarang
- Hari Libur Usai, Tanjakan Gombel Masih Macet