Dan Tangis Itu Pun Pecah

Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) usai menggelar hajatan besar, yakni Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kota Lunpia Semarang. Apa itu JMSI, boleh jadi tak banyak tahu , kecuali praktisi, pemerhati atau komunitas media Siber Indonesia itu sendiri.


Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) usai menggelar hajatan besar, yakni Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kota Lunpia Semarang.  Apa itu JMSI,  boleh jadi tak banyak tahu , kecuali praktisi, pemerhati atau komunitas media Siber Indonesia itu sendiri. Nah, karenanya  izinkan saya sedikit berkisah tentang apa itu JMSI. JMSI ibaratnya anak ajaib. Belum genap tiga tahun jaringan yang dideklarasikan 8 Februari menjelang pelaksanaan HPN di Banjarmasin, Kalsel saat ini telah berada di 31 provinsi.

Artinya tinggal tiga provinsi atau daerah saja yang belum ikut unjuk kiprah. Jawa Tengah adalah provinsi ke 31 atau paling bontot menjadi Pengda. Ketua Umum melantik dan mengukuhkan memungkasi hajatan Rakernas 12 November yang dihelat di Semarang, kemarin. Dus sejarah tertoreh di Kota Semarang, Kota Lunpia, atau yang kampiun dikenal sebagai tempat lahirnya Media Pertama di negeri ini. De Lokomotif, nama media itu, yakni koran adalah media cetak pertama dalam catatan sejarah permediaan di Indonesia.

Maka, bukan sebuah kebetulan ketika kemudian JMSI memilih tempat Rakernas pertamanya di kota Semarang. Teguh Santosa Ketua Umum JMSI mengatakan, dia punya beberapa pertimbangan mengapa ibukota Jawa Tengah ini dipilih. Pertama dan utama adalah terkait prestasi Kota Lunpia ini. Saya harus bisa menjamin seluruh peserta Rakernas aman dan nyaman di sini (Semarang-red). Dua hal itu Walikota Semarang memberikan jaminan ,"kata Teguh.

Karenanya, sebelum keputusan final diambil Teguh merasa perlu datang ke Semarang, dan bertemu Hendrar Prihadi. Ya Hendrar Prihardi tokoh yang akrab dipanggil Hendi ini tak lain adalah Walikota Semarang. Orang nomor satu di Kota Lunpia ini langsung menyambut hangat dan dengan dua tangan mempersilahkan Rakernas I JMSI dihelat di sini.

Dukungan dan sambutannya yang begitu luar biasa Teguh menyematkan penghargaan khusus untuk Hendi. Anugerah JMSI diberikan atas peran juga komitmennya menghela Semarang menjadi salah satu kota di Indonesia yang menyandarkan IT untuk mendukung kinerja serta performa pemerintahanya. Semarang memang luar biasa. "Ini bukan pujian, tetapi di bawah kepemimpinan Hendi Semarang menggeliat di banyak sektor. Yang menonjol Semarang bukan saja menjadi episentrum politik tanah air, tetapi kukuh dengan ikon Smart Citynya,"tambah Ketua JMSI lagi.

Itulah pernik pernik yang mewarni dinamika mengapa Rakernas I JMSI digelar di Semarang. Dan, hajatan itu baru saja usai. Sejak peserta, tamu dan undangan berdatangan kemeriahan juga kehangatan benar benar mewarnai. Kebahagiaan dirasakan tidak saja Ketua Umum, Teguh Santosa, namun seluruh peserta, tak luput semua yang hadir dan terlibat pada perbelatan akbar ini.

Kehadiran sejumlah tokoh, juga elit negeri ini terutama Ketua KPK benar benar telah memberi makna khusus. Tidak hanya itu ini pesan filosofis bahwa JMSI telah menjadi bagian dari civil society terkait Gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia. Secara lebih strategis kepedulian Firli Bahuri harus dimanifestasikan juga bahwa JMSI tidak bisa tidak menjadi garda depan terhadap agenda Indonesia bersih. 

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan renungan khusus bahwa JMSI telah mengambil positioning juga sikap yang jelas terkait agenda agenda di atas. Untuk itulah apresiasi tinggi, juga penghargaan yang luar biasa kepada Ketua KPK untuk pencerahan pencerahan yang telah disampaikan pada keluarga besar JMSI. Hormat dan penghargaan yang sama harus kami sematkan kepada Kementerian ATR/BPN, BPS, Kejaksaan Agung, UPN dan Unnes.  

Berselancar mengikuti acara demi acara, meski menyita energi tak lantas membuat peserta merasa jenggah. Alhamdulilah dua malam tiga hari menjadi waktu yang terasa pendek. Menutup acara Teguh awalnya sumringah dan begitu bersemangat. Namun saat memberi sambutan, dan menyinggung tentang covid dia sempat tercekat, bisu beberap waktu, sampai air mata menetes!!

Covid memang sempat menjadi ujian sendiri bagi JMSI. Andai tidak ada pandemic ini mungkin komunitas jaringan media siber ini telah terbang tinggi, mengepakkan sayap menjangkau seluruh penjuri pertiwi ini. Namun pandemi memaksa kita semua bijak dan telisih menata langkah. Sungguh sangat dirasakan betapa ujian itu tak ringan.

Pejuang pejuang JMSI tak luput dari deraan pandemi. Covid menjadi kenangan begitu pahit, karena kita kehilangan tokoh inspiratif, yang tak lain adalah guru Ketua Umum– Teguh Santosa , yakni Ibu Rachmawati Sukarno Putri. Momen itulah yang mengusik bathin Teguh Santosa hingga begitu emosional. 

Yaa, beberapa saat dia terpaku di podium, ketika mencoba melanjutkan bicara, menutup Rakernas suara begitu parau…

Maaf, Mas Hendi, saya teringat dengan guru saya-Mbak Rachma. Beliau meninggal karena covid. ‘’Saya di sini Bahagia, dengan sukses pelaksanaan Rakernas ini, tetapi momen demikian mengingatkan pada guru saya Rachmawati Soekarno Puteri, putri proklamator yang meninggal karena terpapar covid,’’ujarnya.

Kepada seluruh keluarga besar JMSI, mohon doa untuk beliau. Ya, itulah akhir sambutan Ketua Umum JMSI. Teguh yang biasa seperti lokomotif, kali ini mesti jeda dan menghela nafas panjang, karena duka kembali terasa atas kepergian sang guru. 

Ikut bela sungkawa untuk Rachmawati Sukarno

Semoga semangat dan kegigihannya sebagai putri proklamtor menginspirasi pejuang pejuang JMSI. Akhirnya, terima kasih semua. Terima kasih Mas Hendi, Bang Irwan- Kapolrestabes Semarang, Bang Ahmad Lutfi – Kapolda Jateng.

Apresiasi dan juga respect yang dalam untuk Ketua KPK, Komjen Firli Bahuri, yang telah ikut membangun monument JMSI.

Merdeka!!

Jayanto Arus Adi

Ketua Panitia Rakernas JMSI I, Pemimpin Umum RMOL Jawa Tengah, Pokja Hukum Dewan Pers, dan Ketua Bidang Kerjasama antarlembaga JMSI Pusat