Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-78 di Lingkungan Pemkot Salatiga unik dan terlihat ikonik, Jum'at (10/11).
- Satpol PP Kota Semarang Berbagi Sembako, Fajar : Kami Bukan Mau Menggusur
- Polres Demak Bagikan Life Jacket Kepada Warga Pesisir
- AKP Heri Dwi Utomo Menjadi Kasatreskrim Polresta Pati
Baca Juga
Seluruh petugas upacara terdiri jajaran Forkopimda se-Salatiga dengan melibatkan veteran pejuang 45 mengenakan kostum pejuang 45 maupun kostum adat Nusantara.
"Tidak ada latihan, saya langsung didapuk sebagai pembaca acara atau MC. Ini saya gugup, bismillah semoga lancar," ucap Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti.
Selain Wuri, tampak pula Pembaca Undang-Undang Dandim 073 Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar.
Pembina Upacara Inspektur Upacara Katua DPC LVRI Kota Salatiga Soepardjo menginjak usia 98 tahun itu, membacakan amanat dari Menteri Sosial RI Tri Risma Arini.
"Pahlawan mengajarkan nilai-nilai perjuangan menuju kemenangan. Pahlawan mementingkan kelompok, bangsa diatas kepentingan diri sendiri," ucap Soepardjo dengan suara lantang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengingatkan kembali makna upacara Hari Pahlawan di jaman modern ini.
"Khusus bagi jajaran birokrasi jiwa pahlawan bagi jamannya perlu dimaknai. Dan bagi generasi muda jadilah diri wigunani bagi jamannya," imbuhnya.
Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan, makna pahlawan dahulu memperjuangkan kemerdekaan. Namun generasi muda saat ini mengalami makna transisi dengan mengidolakan tokoh-tokoh dalam perfilman Hollywood.
"Dan ini perlu antisipasi. Dan saya usul kepada Pak Wali di Salatiga sebulan sekali suruh anak sekolah menggunakan baju pahlawan dan memahami kembali nilai-nilai Pahlawan," tandas Dance bertugas sebagai Ajudan Inspektur Upacara.
- Tutup TMMD, Pangdam IV Diponegoro: Terima Kasih, Warga!
- Turnamen Sepakbola Antar Wartawan Piala Gibran Siap Digelar
- Pelaku Aksi Vandalisme di Kota Semarang Dibawa ke RSJ