DBD Melonjak 61 Kasus, Permintaan Fooging Tinggi

Masuk pertengahan bulan April 2020, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sukoharjo melonjak.


Dari pekan sebelumnya hanya satu kasus, pekan ke 14 mencapai 16 kasus.

"Total kasus 2020 sampai pekan ini sudah ada 61 kasus. Lonjakan kasus tertinggi Minggu kemarin 16 kasus. Saat ini masa pancaroba diperkirakan masih berpotensi naik," kata dr Yunia Wahdiyati Kepala DKK Sukoharjo, Jumat (17/4).

Salah satu upaya adalah sosialisasi PHBS dibarengi dengan sosialisasi bahaya penyebaran virus corona.

Menurut Yunia, bahaya DBD juga tidak bisa dianggap enteng, pasalnya dengan gejala yang mirip dengan covid-19. Termasuk risiko atau tingkat kematian juga tinggi.

"Melihat trend kasus, kemungkinan akan terus naik. Meski belum ada kasus kematian tapi kita harus tetap waspada," tandas Yunia.

Diakui Yunia mulai ada permintaan fogging oleh masyarakat tapi saat ini belum bisa dilayani. Akibatnya beberapa masyarakat memilih jalur mandiri, yakni minta bantuan pada relawan untuk melakukan fooging.

Seperti relawan RAPI Rescue Sukoharjo yang hampir tiap hari melayani fooging di masyarakat se Solo Raya.

"Pekan ini banyak permintaan fogging pada kami. Sudah ada 12 titik se-Solo Raya yang kita fogging," kata Ketua RAPI Sukoharjo Didik Supriyono, melalui Giras Widodo, tim RAPI Rescue volounteer Sukoharjo, Jumat (17/4).

Meskipun dengan jumlah alat terbatas namun pihaknya siap membantu masyarakat yang ingin melakukan fooging.

"Kemarin kita fogging di Gonilan Kartasura, Mojosongo Solo dan terakhir di Sonorejo Sukoharjo. Jadwal selanjutnya menyusul di sejumlah tempat sampai Colomadu," tandas Widodo.