Usaha pengentasan stunting tidak hanya bergantung pada program pemerintah. Hal itulah yang dilakukan oleh para pengurus Posyandu Kuncup Mekar di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang.
- Dinkes Minta Puskesmas Siap Hadapi Hepatitis Misterius
- 6 SD di Salatiga Gelar Vaksin, 640 Siswa Telah Divaksin
- Akui Peran Bidan Dalam Penurunan AKI Dan AKB, Bupati Sukoharjo Buka Muscab XI IBI
Baca Juga
Membentuk Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam Mekar Jaya, para pengurus Posyandu memenuhi Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
untuk Balita dari laba usahanya. Total sudah ada 580 balita yang mendapat PMT gratis dari usaha para pengurus Posyandu itu.
"Sekitar 50 persen hasil KUB Simpan Pinjam untuk PMT yang tersebar di 9 Posyandu. Sisanya untuk tambahan modal usaha, " ketua Posyandu Kuncup Mekar, Solechati di kantornya, Sabtu (30/5).
Posyandu Kuncup Mekar membawahi sembilan posyandu yaitu satu Posyandu Bindu, empat posyandu Balita, tiga posyandu Lansia dan satu posyandu ibu hamil.
Solechati menyebut aset KUB Simpan Pinjamnya saat ini sudah mencapai Rp 58,5 juta. Anggotanya mencapai 43 orang.
KUB mendapat sokongan dari corporate social responsibility (CSR) PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) atau pengelola PLTU Batang sejak 2014. Total dana yang digelontorkan BPI hingga saat ini mencapai Rp 28,5 juta.
Dukungan modal dari BPI mencakup 14 KUB Kader Kesehatan yang membuat usaha simpan pinjam. Margin dari usaha itu untuk memenuhi kebutuhan PMT secara mandiri.
Secara kumulatif, Sisa Hasil Usaha (SHU) dari usaha simpan
pinjam KUB Kader berjumlah total Rp 813.404.000. Adapun dari total hasil SHU tersebut, sejumlah Rp 445.791.950 telah didistribusikan untuk kebutuhan PMT bagi 57 posyandu di 14 desa.
- 90 Persen Siswa SMA Negeri 5 Sudah Tervaksin
- BPJS Kesehatan Buka Loket Pelayanan dan Portal Quick Response di RSUD Moewardi Surakarta
- Pemkab Purbalingga Bakal Jaring 35 Ribu Masyarakat Miskin Belum Terdaftar JKN