Dewan Minta Disdag Sediakan Call Center Dalam Pengisian Data Pedagang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta Dinas Perdagangan membuka call center untuk membantu para pedagang Pasar Johar yang hingga kini masih kesulitan dalam melakukan penginputan data.


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta Dinas Perdagangan membuka call center untuk membantu para pedagang Pasar Johar yang hingga kini masih kesulitan dalam melakukan penginputan data.

Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama Soemarmo mengatakan, jika Dinas Perdagangan memang berkomitmen menggunakan sistem pendataan secara online dan merupakan sistem baru bagi para pedagang, pihaknya juga harus menyediakan layanan tanya jawab atau call center.

"Banyak yang sambat ke saya, saya juga menyayangkan respon dinas kurang cepat, misal saya mau tanya kenapa kok pedagang banyak yang kesulitan," ucap Juan, Sabtu (12/6).

Meski sudah lebih dari 4.200 data yang sudah masuk melalui aplikasi e-Pendawa, namun masih ada sekitar 3.000 pedagang yang belum bisa melakukan penginputan lantaran gagap teknologi dan beberapa diantaranya sudah lanjut usia.

"Idealnya memang ada call center, meskipun di dinas bisa dibantu. Dengan call center ini kan juga bisa membantu pedagang ketika bingung ataupun memiliki pertanyaan," tuturnya.

Selain itu, banyak juga pedagang yang mengeluh tidak memiliki Surat Ijin Pemakaian Tempat Dasaran (SIPTD), hanya memiliki nomor registrasi saja. Padahal salah satu syarat untuk bisa memasukkan data dalam e-Pendawa harus memiliki SIPTD.

"Banyak pedagang yang memiliki register namun tidak bisa atau gagal melakukan input. Hal ini seharusnya harus disosialisasikan terlebih dahulu, agar tidak kecele ketika melakukan input. Nah disini saya tekankan pentingnya call center tadi," bebernya.

Juan berharap, semua pedagang bisa diakomodir. Jikalau tidak bisa masuk ke Pasar Johar, pihaknya berharap Dinas bisa memberikan tempat lain untuk pedagang yang belum bisa masuk.

"Harus diakomodir semua, termasuk yang pancakaan. Namun ada skala prioritas dulu untuk yang di Johar, jika memang tidak cukup bisa dipindah ke pasar lainnya," tandasnya. [sth]