Pemkot Semarang Bakal Buat Program Kelurahan Tangguh Pangan

Pemerintah Kota Semarang membuat program Kelurahan Tangguh Pangan demi meminimalisir dampak dari krisis global.


Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan, program Kelurahan Tangguh Pangan tengah disiapkan untuk detail pelaksanaan. Ada empat kelurahan menjadi pilot project seperti kelurahan di pesisir, perkotaan, dataran atas dan daerah sudah mandiri pangan jadi tinggal mengelola distribusi pemasaran.

"Akan banyak yang terlibat, asisten 1 dan asisten 2, OPD terkait termasuk kelurahan dan kecamatan. Jadi tujuannya adalah bagaimana kelurahan di atas dan di bawah menjaga ketahanan pangannya agar Kota Semarang menjadi berdaulat," kata Ita, sapaan akrabnya, usai melalukan panen melon dan tanam cabai dan bawang merah di Agro Purwosari, Semarang, Senin (17/10).

Ita menyebutkan, Kota Semarang harus bisa memiliki ketersediaan produk pangan di hilir diimbangi dengan jaminan adanya barang dari hulu. Kota Semarang bisa mandiri untuk memenuhi ketersediaan pangan dan tidak bergantung dari wilayah lain.

"Untuk itu jangan tergantung dengan daerah lain nanti kita akan dinomorsekiankan. Untuk mewujudkannya kita juga harus megalakkan sehingga gerakan ini tidak hanya di Dinas Pertanian," tuturnya.

Nantinya dalam Kelurahan tangguh pangan juga harus ada aspek gizi didalamnya. Pasalnya tak hanya ketahanan pangan saja yang akan disasar namun juga nilai gizi suatu produk pangan juga harus dinilai. Ia juga menyebut dengan topografi di Kota Semarang yang beraneka ragam, nantinya program ini akan disesuaikan dengan kondisi tanah maisng-masing wilayah.

"Misalnya jika daerah tersebut tidak ada daging sapi ya ayam, bisa kelinci. Untuk wilayah atas bisa ikan air tawar, yang bawah ikan laut," ucapnya.