Di Tengah Pandemi Covid-19, BTS Justru Raup Keuntungan

Boyband asal Korea Selatan, BTS (Bangtan Boys) terpaksa membatalkan jadwal konser dunia gara-gara pandemi Covid-19.


Namun begitu, dalam kuartal pertama 2020 BTS justru memilii peningkatan besar dalam hal keuntungan. Label manajemen bintang K-pop tersebut, Big Hit Entertainment pada Kamis (13/8) mengumumkan bahwa BTS mengalami lonjakan pendapatan hingga 27% selama enam bulan pertama tahun 2020.

Hal itu terjadi lantaran adanya peningkatan dalam penjualan online merchandise resmi BTS. Pihak manajemen menyebut bahwa penjualan tersebut berhasil mengimbangi pembatalan acara selama pandemik Covid-19.

Bukan hanya itu, pendapatan BTS yang meningkat juga disebabkan oleh penjualan album yang laris manis di pasar dunia, baik secara fisik maupun digital, serta konser online berbayar. Dalam briefing perusahaan yang digelar secara virtual (Kamis, 13/8), pihak Big Hit membukukan laba operasi 49,7 miliar won atau setara dengan sekitar Rp616,78 miliar dengan pendapatan 294 miliar won, atau setara dengan sekitar Rp3,65 triliun, pada paruh pertama tahun 2020.

"Tanggapan Big Hit baik dalam menghadapi krisis global yang tidak terduga," kata CEO bisnis global Lenzo Yoon dalam presentasi online, seperti dikabarkan Reuters.

Dia menjelaskan, meskipun tur BTS yang semua direncanakan akan digelar di 20 negara di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Eropa dan Asia dibatalkan, namun konser online yang dilakukan BTS di tengah pandemik Covid-19 berhasil menarik ratusan ribu BTS Army (sebutan untuk penggemarnya).

Sekitar 756 ribu orang di seluruh dunia yang rela membayar untuk menonton konser online BTS pada bulan Juni lalu secara bersamaan. Yoon menyebut, jumlah penonton itu sama dengan sekitar 15 konser di stadion. Bukan hanya itu, sekitar 746 ribu item merchandise untuk konser online terjual dalam waktu seminggu di aplikasi khusus Weverse.

Pengumuman itu dibuat saat Big Hit bersiap untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) atau melantai di Bursa Saham Korea. BTS sendiri saat ini masih disebut-sebut sebagai boyband nomor satu di dunia. Boyband beranggotakan tujuh orang ini sebelumnya berhasil menjadi grup pertama sejak The Beatles yang mencetak tiga album No. 1 dalam setahun di tangga lagu Billboard 200 pada tahun 2019 lalu. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL