Dibalik Cerita Pasca Pembunuhan Ninin

Pembunuhan Ayu Sinar Agustin alias Ninin (23), penghuni Wisma Clasic Jalan Argorejo 3, Kalibanteng Kidul,  Komplek Lokalisasi Sunan Kuning Semarang meninggalkan banyak cerita. Seperti pembunuhan Ranem di era tahun 80-an yang jasadnya ditemukan di kawasan Silayur Ngaliyan dan masih sering menampakan wujudnya.


Seperti penuturan Edo (31), karyawan sekaligus operator di wisma Arema 1 yang persis di depan Wisma Clasic tempat Ninin yang saban harinya menjalani bisnis sebagai pemandu.

"Saat itu udah masuk hari Kamis (13/9) sekira pukul 03.00 WIB, Ninin duduk di kursi seperti biasanya. Saya tawari order ada yang ngajak Karaoke, tapi dia nolak dan menjawab kalau mau ngamar aja, bisa buat beli susu anak," ungkap Edo kepada RMOLJateng, di sela-sela rekonstruksi pembunuhan, Selasa (18/9/2018).

Pada pagi harinya Edo kaget dan pucat setelah tahu Ninin dibunuh oleh D (16)  sekira pukul 01.30 WIB, yang artinya saat menawari, Ninin diperkirakan sudah meninggal dunia. Hal itu dibenarkan oleh D saat dimintai keterangan Polisi bahwa dia meninggalkan wisma sekira pukul 01.30 WIB.

"Sampai saat ini saya masih merinding kalau ingat kejadian tersebut," imbuhnya.

Edo juga menyebut pasca peristiwa pembunuhan, dua hari Gang 3 Jalan Argorejo sepi pengunjung. Hanya sedikit orang yang melintas itupun sekedar foto-foto di lokasi.

"Dulu di gang 1 juga sama, setiap kejadian pasti sepi, baru normal 2 hari," katanya.

Edo dan rekan wisma lainya berharap pasca rekontruksi ini, geliat  gang 3 kembali normal seperti sediakala, karena masih banyak penghuni wisma yang tak jauh dari TKP mengadu nasib dan mengais rejeki.

"Biarkan Ninin tenang di alamnya dan semoga tidak ada lagi penampakan dan kasus pembunuhan di Sunan Kuning," pungkasnya.