Diberi Hadiah Wayang, Caleg Golkar Ini Diminta Tidak Korup

Masa kampanye terbuka secara resmi telah dimulai sejak 24 Maret sampai 14 April 2019 mendatang.


Ada banyak cerita menarik yang dirasakan langsung semua kandidat satu diantaranya calon anggota legislatif (caleg) DPRD Jateng asal Partai Golkar Mohamad Saleh.

Bang Saleh begitu ia biasa disapa merasa senang sekaligus haru ketika mengunjungi daerah pemilihannya di Kabupaten Pemalang

Apalagi dia mendapat hadiah berupa replika karya tokoh wayang gatotkaca dari seorang seniman setempat.

Tepatnya dari  Hendro Karyo Utomo warga Rt 14/Rw 09, Desa Banglarangan, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Pemalang.

Menurut Hendro, pemberian wayang itu bukanlah asal saja, melainkan memiliki banyak makna dan harapan.

Wayang itu simbol budaya bangsa, jati diri orang Jawa banyak disimbolkan dengan laku pewayangan. Jadi harapan saya dan juga seniman pengrajin wayang apabila terpilih nanti Bang Saleh tidak lupa," kata Hendro, Rabu (27/3/2019) dini hari.

Hendro mengatakan, berkaca dengan masalah sekarang banyak tokoh politik lupa akan jatidiri serta budaya bangsanya.

Terutama setelah menduduki kursi jabatan. Lewat simbol wayang berupa gatot kaca itu semoga menjadi pengingat.

Baginya jabatan ialah titipan dari Tuhan karenanya supaya dipergunakan dengan baik.

"Tentu untuk memperbaiki yang kurang baik tujuannya menyejahterakan masyarakat kecil," jelasnya.

Sifat lain dalam simbol pewayangan gatotkaca adalah kuat apabila terpilih nanti supaya benar-benar kuat menjalani jabatan terutama tidak korupsi.

Bang Saleh ini saya menilai sebagai orang yang mumpuni alias memiliki kesanggupan. Jadi semoga tidak ikut-ikutan dengan lainnya seperti korupsi misalnya juga melupakan rakyatnya," katanya.

Terpisah caleg nomor urut satu Mohamad Saleh menuturkan kalau hadiah wayang yang dia terima dari warga itu akan dipasang dirumahnya.

Dan apabila nanti berhasil menang kemudian menduduki kursi jabatan lanjutnya, tokoh wayang gatotkaca dipajang ditempatnya bekerja.

Saya tidak mengerti persis dunia pewayangan, tapi ketika diberi hadiah apalagi dari tokoh seniman rasanya begitu bangga sekaligus haru. Ada banyak harapan dititipkan kepada saya, semoga pertemuan ini berujung kebaikan," ujarnya.

Bang Saleh mengakui tidak akan alergi apalagi merasa antipati apabila ada pihak-pihak yang sudi menegurnya ketika berlaku salah nantinya.

Ia beranggapan hingga sekarang terus membuka diri atas masukan-masukan terutama untuk perbaikan Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, dan Pemalang serta umumnya Jateng.

Dari setiap kunjungan saya tidak bisa melayani semua. Karenanya bisa menyapa komunikasi lewat media sosial yang ada. Jangan sungkan sampaikan uneg-uneg, selagi bisa pasti saya sampaikan ke berwenang," jelasnya.