Dibuka Untuk Umum, Tiket Masuk Pemandian Umbul Senjoyo Rp 10 Ribu

Kepala Desa Tegalwaton di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ini membuka pemandian Umbul Senjoyo bertarif Rp 10 ribu sekali datang untuk umum, Senin (12/4).


Kepala Desa Tegalwaton di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ini membuka pemandian Umbul Senjoyo bertarif Rp 10 ribu sekali datang untuk umum, Senin (12/4).

"Dasar kami membuka untuk umum pertama dan utama adalah antisipasi jangan sampai ketika dilarang justru yang terjadi warga yang nekat 'nyolong-nyolong' datang tanpa pengawasan," tandas Kades Tegalwaton Tri Wuryanto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/4).

Padahal, pada hari-hari biasa masyarakat yang datang tidak ditarik karcis masuk. Hanya karcis parkir kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat berkisar antara Rp 3000-5000.

Pertimbangan lain, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalwaton membuka Umbul Sidomukti untuk umum, diakui Tri karena sudah menjadi agenda rutin sekaligus wisata religi jelang Ramadan warga menggelar padusan.

Diakui, masyarakat Kabupaten Semarang daerah selatan khususnya Tengaran, Kota Salatiga, Kecamatan Suruh, Kecamatan Bringin bahkan dari Boyolali sekitarnya pun pasti ke Umbul Senjoyo.

Tri yang merupakan mantan TNI aktif berdinas di Kodim 0714 Salatiga itu menjelaskan, pembukaan Umbul Senjoyo sebagai lokasi padusan tidak ada larangan atau pun izin dari pihak-pihak terkait.

Namun ia memastikan, ketika memang ada perintah berkekuatan hukum pihaknya pasti menjalankan dengan enak.

"Memang tidak ada instruksi diizinkan atau dilarang untuk buka tempat wisata pemandian karena masih pendemi Covid-19. Justru, kita bicara realistis. Saya tidak ragu-ragu melangkah. Tameng saya adalah regulasi. Tidak ada alasan apa pun, tiba-tiba ditutup pasti ada reaksi dari warga lokal," paparnya.

Sekdes Tegalwaton Nur Mahmudah Pujiastuti menambahkan, dengan kapasitas lebih dari 10 ribu pengunjung, dibukanya Umbul Senjoyo untuk momen Padusan tetap menerapkan Protkes. Sehingga, bukan semata-mata mencari keuntungan.

"Memang, sebelum Covid-19 kami mematok tarif untuk parkir kendaraan saja. Dan mengapa sekarang tarif Rp 10 ribu, hasil rapat bersama sejumlah pihak terkait mengantisipasi membludaknya masyarakat yang datang," tandas Nur Mahmudah Pujiastuti.

Selain itu, dalam hal pengamanan petugas yang diterjunkan dari berbagai pihak dilibatkan. Diantaranya TNI Polri, Linmas, Satpol-PP, organisasi masyarakat serta karangtaruna.

Dalam pelaksanaannya pun, Pemdes Tegalwaton berupaya menatanya agar tidak terjadi kesemrawutan.

"Titik parkir baik motor dan mobil kita jadikan satu di atas pemandian yakni di Bumi Perkemahan Senjoyo. Petugas ditempatkan di sejumlah titik termasuk 'lobang tikus' ada (petugas) yang berjaga," imbuhnya. [sth]