Diduga karena stress persoalan ekonomi, Slamet Widodo (32) warga Dusun Karang RT 3 RW 2 Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Selasa (30/8).
- Ratusan Personel Polres Semarang Amankan Kedatangan Bhikkhu Thudong, Kapolres: Ada Anggota Melekat Pada Rombongan
- Peran Media Dalam Menghadapi Pinjol dan Judol
- Warga Wonogiri Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur
Baca Juga
Memilih gantung diri di pohon langsep, mengejutkan warga dan penduduk sekitar rumah pelaku.
Temuan ini langsung di tangani Polsek setempat. Pihak keluarga korban (istri, ibu kandung, dan adik kandung) menyatakan telah menerima atas kejadian itu sebagai musibah.
"Tidak menuntut secara hukum kepada siapapun juga. Pihak keluarga juga keberatan kalau korban diautopsi dan akan segera dilakukan proses perawatan jenazah ditandai dengan surat pernyataan bermeterai)," kata Kapolsek Pabelan AKP Kusyono.
Kepada wartawan, AKP Kusyono mengungkapkan kronologi penemuan jasad Slamet.
"Informasi adanya gantung diri pertama kali diterima dari Kades Ujung-Ujung bapak Samroni melalui HP," tandasnya.
Penemuan korban bermula pada saat Samroni sedang jalan pagi. Setibanya dilokasi kejadian melihat sesosok tubuh menggantung dengan leher terjerat seutas tali.
Saat didekati saksi, diketahui korban menggantung di pohon langsep.
"Melihat itu Bapak Samroni langsung memberitahukan hal tersebut ke Amat Sofa yang diteruskan ke Polsek Pabelan," lanjut Kapolsek.
Berdasarkan keterangan para saksi, barang bukti yang diamankan, serta hasil pemeriksaan visum luar petugas medis, dapat disimpulkan bahwa korban meninggal dunia diduga gantung diri.
Dan menurut keterangan keluarga, Slamet melakukan bunuh diri diduga karena stress masalah keluarga dan ekonomi.
- Meletus, Perang Di Jagad Maya Antara Saudara Serumpun ASEAN
- Selebritis Vanessa Angel dan Suami Tewas dalam Perjalanan ke Surabaya
- Terlilit Hutang BRI, Pria Penawangan Nekat Berujung Gantung Diri