Memasuki era new normal, transaksi keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Batang belum pulih.
- Menkeu Sri Mulyani Ingatkan Integritas dan Pulihkan Kepercayaan Publik
- Usulan UMK Batang 2022 Capai Rp2.132.535
- Tembus 16 Juta Paket, Perusahaan Logistik Bikinkan Konten Gratis untuk UMKM Pekalongan
Baca Juga
"Potensi pendapatan yang hilang dari kami mencapai 50 persen," kata Direktur Utama BPR BKK Batang, Teguh Supriyanto di kantor Bupati, Jumat (14/8).
Ia mengatakan dampak pandemi menghantam hampir seluruh nasabahnya.
Pria berkumis itu menyebut sekitar 40 persen dari 3.000-an krediturnya, mengajukan relaksasi kredit.
Relaksasi yang diajukan mulai dari penundaan bayar pokok dan bunga, meringankan bunga hingga pembebasan denda.
"Kami masih membuka pengajuan relaksasi hingga 31 Maret 2021 nanti," tuturnya
Di sisi lain, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bapera Kabupaten Batang bakal mengoreksi target laba akhir tahun.
Direktur Utama Bapera Batang, Aji Setya Budi mengatakan target laba sebelumnya mencapai Rp 900 juta.
- Beli Tiket Kereta Api Wajib Gunakan NIK
- Desa Bicak Blora Diproyeksikan Jadi Sentra Alpukat
- Banyak Jadi Pelaku UMKM, Puluhan Perempuan di Desa Talunombo Dilatih Kewirausahaan