Diminta Kedutaan ke Maroko, Yoyok Priyambodo Prihatin Situasi di Negeri Sendiri

Membawa misi budaya nusantara, Budayawan asal semarang,  Yoyok Bambang Priyambodo diminta mengajar ke negara Maroko. Dia diminta menjadi tenaga pengajar di sebuah institusi negeri di sana mulai Maret 2018.


Pengasuh Sanggar Greget Semarang itu mengungkapkan tidak ada persiapan khusus dalam pengajarannya mendatang. Dia mengaku, diminta langsung oleh kedutaan Maroko di Indonesia sebagai pengajar.

"Kemarin diminta, sudah masuk suratnya sejak Januari. Kemudian diurus untuk keberangkatan. Kalau persiapan, ya kemampuan saya selama ini, akan saya ajarkan di sana,"kata Yoyok dihubungi RmolJateng, Senin (26/2).

Yoyok mengaku, dirinya membawa niat lebih mengenalkan budaya nusantara. Bagi dia, hal itu cukup perlu supaya dunia lebih tahu apa itu bentuk-bentuk kesenian tradisi.

Menyinggung hal itu, Yoyok menilai Indonesia harus segera serius mengenalkan tradisi kepada generasi penerus bangsa. Menurutnya, apabila tradisi budaya bangsa tak dikenali generasi berikutnya, banyak anak muda akan kehilangan identitas kulturalnya.

"Jadinya ya, mungkin karakter bangsa lewat budaya tidak kelihatan. Dan itu laten, sehingga tanpa disadari sudah jauh pergeseran moralnya,"terang dia.

Untuk itu, lanjut Yoyok, pemerintah perlu lebih intens memberikan asupan budaya kepada anak muda. Caranya, lanjut dia, bisa lewat pertunjukkan, workshop yang dikemas menarik.

"Karena banyak negara maju, yang memperhatikan hal itu. Dan itu dilakukan mereka, sehingga khasanah tradisi mereka tetap ada meskipun hidup dalam lingkup modern,"pungkasnya.