Dinas Perikanan Kota Semarang Gencar Sosialisasikan "Gemarikan"

Tingkat konsumsi ikan bagi warga masyarakat Semarang dinilai masih kurang. Meski menurut data dari Dinas Perikanan Kota Semarang, Semarang menempati urutan kedua se Jawa Tengah setelah Kabupaten Pati, namun jika dilihat secara angka nasional, tingkat konsumsi ikan di kota Semarang termasuk masih rendah.


Tingkat konsumsi ikan bagi warga masyarakat Semarang dinilai masih kurang. Meski menurut data dari Dinas Perikanan Kota Semarang, Semarang menempati urutan kedua se Jawa Tengah setelah Kabupaten Pati, namun jika dilihat secara angka nasional, tingkat konsumsi ikan di kota Semarang termasuk masih rendah.

Hal ini juga dibenarkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, jika masyarakatnya masih belum banyak mengkonsumsi ikan. Padahal ikan memiliki banyak kandungan yang baik bagi kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak, bahkan bisa mencegah stunting pada anak.

"Ternyata dalam survey yang terkait dengan pangan, kemampuan orang Semarang untuk mengkonsumsi ikan masih sangat rendah, penyebabnya kurang tahu apakah harga yang mahal atau suplai ikan yang kurang, artinya jika semua nelayan mampu bergerak lebih profesional, mendapat ikan lebih banyak dan mengedukasi masyarakat supaya makan ikan maka nantinya target konsumsi makan ikan untuk warga Semarang akan meningkat," jelas Hendi, Selasa (13/4).

Dinas Perikanan Kota Semarang kemudian mensosialisasikan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk meningkatkan tingkat konsumsi makan ikan warga Kota Semarang.

"Sebenarnya dari tahun-ke tahun sudah meningkat untuk tingkat konsumsi makan ikan di kota semarang, tahun 2018 36 kg/kapita/tahun, 2019 38/kg/kapita/tahun dan 2020 40,16 kg/kapita/tahun dan ini sudah nomer 2 se Jawa Tengah, tapi secara nasional masih ada kekurangan. Untuk itu kami berupaya meningkatkannya dengan sosialisasi Gemarikan," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang, Nur Kholis.

Nur Kholis menyebut produksi ikan di Kota Semarang hingga saat ini hanya 7 Ton/ tahunnya. Sedangkan ikan yang beredar di pasaran kota Semarang mencapai 17.000 Ton per tahunnya.

"Dari sisi pasar, Kota Semarang masih sangat membutuhkan banyak ikan bahkan saat ini masih dipasok dari wilayah-wilayah sekitar Semarang," imbuhnya.

Produksi perikanan, tambahnya, bisa dari nelayan tangkap, pembudidaya air tawar, payau dan pengolah hasil perikanan yang perlu diwadahi dalam satu lokasi.

Dirinya juga mengatakan salah satu upaya meningkatkan produksi ikan di kota Semarang adalah dengan budidaya perikanan perkotaan. Untuk itu, Dinas Perikanan akan terus mendorong Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang melakukan budidaya ikan, bahkan dari Dinas Perikanan juga menyediakan benih ikan untuk KUB.

"Untuk budidaya perikanan ini kita produksi benih dan membantu masyarakat dalam bentuk KUB yang membutuhkan benih dan kita memberi bantuan teknis dan penyuluh jadi tidak semata-mata hanya diberi benih ikan saja tapi ada panduan dari kami sampai berhasil," terangnya.

Bahkan menurut data dari Balai Benih Ikan Mijen, saat pandemi Covid-19, permintaan benih ikan justru meningkat tajam. Pembudidaya bahkan tidak hanya KUB saja namun yang bersifat pribadi atau perseorangan juga banyak yang melakukan budidaya di masa pandemi.

"Saat ini banyak yang membeli benih ikan dari kita, karena memang kita memijahkan sendiri, jadi dari PAD Rp 80 Juta ini kita belanjakan indukan lalu kita pijahkan, dan hasil pemijahan ini kita jual pada masyarakat," ucap Kasi Pembenihan dan Pengelolaan Balai Benih Ikan Mijen, Nugrahandani Astuti.

Dani, sapaannya, mengatakan jika memang ada kelompok budidaya yang meminta benih ikan akan dibagikan secara percuma, namun memang tidak bisa semua kelompok terpenuhi.

"Kita menjual benih ikan karena ada target PAD tapi tidak menutup kemungkinan banyaknya permintaan bantuan kita pilih jika memang itu kelompok budidaya ikan jadi memang harus sebuah KUB," bebernya.

Dirinya mengatakan, di dalam Balai Benih Ikan Mijen tersedia beberapa benih ikan seperti nila, karper dan lele. Sedangkan untuk ikan Koi dan Gurame sedang pada masa uji coba kualitas air.