Dinkes Semarang Akan Kirim Sampel WGS untuk Pastikan Varian XBB

Dinas Kesehatan Kota Semarang tengah mengumpulkan sampel untuk penelitian whole genome sequences (WGS) yang akan diteliti untuk menentukan varian Covid-19 jenis XBB apakah sudah masuk ke Kota Semarang.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan pihaknya baru saja mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk bisa segera mengumpulkan sampel dari pasien Covid-19 yang ada di Kota Semarang untuk diteliti di Labkesda Provinsi Jawa Tengah apakah varian XBB sudah masuk ke kota Lunpia.

“Pemeriksaan WGS ada syaratnya ketika ada satu klaster tingkat penyebaran cepat, memiliki gejala, ternyata sudah vaksin lengkap tapi masih timbul gejala maka itu yang akan di prioritas untuk WGS,” kata Hakam saat ditemui dikantor dinasnya, Selasa (8/11).

Setelah dilakukan WGS untuk beberapa sampel yang ada di Kota Semarang, harapannya Dinkes bisa melakukan langkah antisipatif untuk menekan penyebaran kasus Covid.

Hakam membenarkan jika saat ini kasus Covid-19 di Kota Semarang semakin hari semakin meningkat. Bahkan pasien dengan keluhan batuk pilek yang datang ke Puskesmas setelah dilakukan random sampling dinyatakan ada beberapa yang terkonfirmasi positif.

Hakam menilai naiknya angka kasus Covid di Kota Semarang yang per hari nya mencapai 50 kasus dikarenakan mulai banyaknya aktivitas sosial budaya dengan kapasitas pengunjung 100 persen. 

Namun setelah ditelusuri, anak-anak muda yang datang pada kegiatan tersebut justru tidak terpapar, orang-orang sekitar merekalah yang sudah berusia diatas 60 tahun atau lansia, belum menerima vaksin dosis lengkap hingga memiliki komorbid yang justru terpapar.

“Jadi mereka (anak muda) pulang nonton konser misalnya, mereka ga kena Covid tapi dirumah ada orang tua yang rentan padahal tidak Kemana-mana, nah mereka ini yang malah terkena (Covid-19),” jelasnya.

Ia telah memetakan beberapa Kecamatan yang memiliki kasus cukup tinggi bisa dilihat dari tingkat mobilitas, hingga kegiatan massal yang dilakukan dengan banyak pengunjung. 

Hakam menghimbau bagi warga dengan usia produktif tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster.

“Kasus baru sebagian besar para orang tua dan yang masuk kerumah sakit ini sebagian besar yang punya faktor resiko komorbid,” bebernya.

Ia menyebut masyarakat yang telah melakukan booster tidak akan rentan terpapar Covid-19 dan jika terpapar tidak memiliki gejala bahkan dalam waktu tiga hari sudah dinyatakan sembuh.