- Kota Semarang Akan Mulai Pembelajaran Tatap Muka Tanggal 30 Agustus 2021
- Diduga Karena Orang Tua Beda Pilihan Politik, Tiga Murid TK Dikeluarkan Oleh Yayasan
- Bangun Komunikasi Antara Orang Tua dan Guru untuk Sukseskan PTM di Masa Pandemi
Baca Juga
Adanya kasus bunuh diri yang menimpa siswi SMP di kota Semarang menjadi keprihatinan semua pihak.
Tidak terkecuali Dinas Pendidikan yang menaungi siswi tersebut ,menjadi intansi terdepan yang terpukul atas tragedi yang menimpa anak didiknya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bambang Pramusinto mengaku prihatin adanya kejadian tersebut.
Menurut Bambang, ini menjadi bahan evaluasi semua stakeholder pendidikan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang
.
"Ya tadi (masalah bunuh diri) juga sempat dibahas dalam forum diskusi. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada orang tua dan guru untuk mendorong siswa itu diminta lebih aktif untuk konseling ke BK dan BK juga lebih aktif turun ke siswa, ke orang tua "jelas Bambang Pramusinto usai pertemuan dengan stakeholder pendidikan dalam forum "Ngopi Bareng" atau Ngobrol Penting Bersama di kampung Jawi semarang Rabu (10/1).
Stakeholder pendidikan yang diundang dalam program Ngopi Bareng tersebut, mulai dari Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Polrestabes Semarang, Kwartir Cabang Pramuka, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Legislatif
Sebagaimana diberitakan, siswi nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri , disarankan kepada siswa-siswi untuk lebih aktif melakukan konseling dengan guru maupun sebaliknya, sehingga ada keterbukaan jika terjadi masalah
Bambang menjelaskan keterbukaan antara guru dan siswa sangat penting Jadi kalau ada siswa ada masalah, bisa disampaikan ke gurunya.
Selain itu, ungkap Bambang, kita juga akan melakukan penguatan karakter siswa. Kita intensifkan komunikasi antara siswa dengan guru melalui konseling. Karena sekarangkan anak-anak sudah bawa gadget ya. Jadi kita tidak tahu informasi-informasi apa yang diakses oleh para siswa
Lebih lanjut, Bambang berpesan kepada para kepala sekolah untuk dapat lebih mengenal tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan domisili sekolah dengan tujuan agar lebih mengakrabkan pihak sekolah dengan lingkungan sekitarnya.
"Jadi saya memang berharap, kepala sekolah itu lebih mengenal Pak RT, Pak RW, Pak Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, sehingga tahu kejadian apapun di lingkungannya, hal ini saya kira sangat penting"harapnya.
Bambang mengatakan
kegiatan "Ngopi Bareng" atau Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang akan berlangsung setiap bulan dengan tempat-tempat yang berbeda dengan tujuan melakukan pengembangan, pemberdayaan dan evaluasi pendidikan di wilayah kerjanya.
"Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang ini In Syaa Allah akan Saya laksanakan rutin setiap bulan. Ya diskusi, melakukan monitoring evaluasi kegiatan-kegiatan Dinas Pendidikan di Kota Semarang. Ini kegiatan perdana, In Syaa Allah nanti bulan berikutnya lebih tematik. Kira-kira isu aktual di dunia pendidikan itu apa, kita diskusikan,"ujar Bambang.
- Anak-Anak TK Negeri Pembina Batang Belajar Mandiri Lewat Program P5
- Penghentian Aktivitas Klinis Dr. Yan Wisnu Dinilai Tindakan Zalim
- Peringati Hari Santri, Ribuan Santri di Kabupaten Batang Gelar Kirab Merah Putih