Dinas Perhubungan Kota Semarang mendirikan lima posko pengamanan arus mudik dan arus balik sejak 24 April malam. Kelima posko tersebut adalah Posko Simpang Lima, Posko Pandanaran tepatnya di depan gedung DKK Semarang, Posko Terminal Cangkiran, Posko Terboyo dan Posko Terminal Gunung Pati.
- Bhabinkamtibmas Polres Pemalang Minta Warga Hidupkan Siskamling
- Terlalu Tinggi, Pendapatan Retribusi Parkir Yang Dikelola Dishub Rembang Tidak Memenuhi Target.
- Jelang Natal, Polres Purbalingga Gelar Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan
Baca Juga
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P. Martanto mengatakan, kelima posko yang di jaga oleh personil dishub ini akan buka selama 24 jam untuk memantau kepadatan arus lalu lintas di dalam kota maupun di perbatasan kota Semarang selama libur Lebaran 2022.
"Posko efektif kita ada lima tapi tidak menutup kemungkinan kami akan membuat posko yang sifatnya portabel, dalam arti kita melihat kebutuhan," kata Endro saat ditemui RMOLJateng, Rabu (27/4).
Endro menyebut posko portable merupakan posko yang dibuat diluar lima posko yang sudah ada. Nantinya lokasi posko portable berada di titik-titik yang dinilai membutuhkan pengawasan oleh petugas Dishub. Misalnya saja saat puncak arus mudik saat jalan tol sudah penuh maka kendaraan akan dialihkan melalui jalan biasa, disaat ini kemungkinan lonjakan kendaraan akan meningkat dan posko portable bisa didirikan.
"Posko portabel ini kita tidak melihat kapan waktunya akan didirikan tapi begitu ada kebutuhan maka kita langsung lakukan, contohnya exit tol krapyak itu kita bisa tempatkan posko portable disana," jelas Endro.
Nantinya dalam satu posko portable rencananya akan diisi oleh enam petugas Dishub. Petugas nantinya tidak hanya berjaga di posko namun akan melakukan mobilisasi untuk memantau arus lalu lintas.
Disinggung terkait peningkatan kendaraan yang masuk ke Kota Semarang, hingga hari ini peningkatan kendaraan di dalam kota masih di angka 40 persen dibanding situasi normal, itupun hanya saat waktu-waktu tertentu misalnya sore hari saat ngabuburit.
Sementara peningkatan jumlah kendaraan di jalan tol saat ini baru meningkat 10-15 persen dibanding hari biasa. "Geliat arus lalu lintas hingga hari ini sudah mulai terlihat terutama yang di ruas jalan tol, artinya masyarakat sudah mengawali mudik sebelum tanggal 28 April," pungkasnya.
- ‘Aisyiyah Selenggarakan Pesantren Kilat Lansia
- Pemkab Batang Gelontorkan Rp1,154 Miliar: Jalan KH Ahmad Rifa'i Bakal Dirigid Beton
- BPBD Jateng Bakal Cek Kondisi Salatiga Pascagempa