Kepala Disparpora Kabupaten Batang Yarsono mendorong pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.
- Ketep Pass Destinasi Wisata Andalan Pemprov Jateng
- Penanganan Jangka Pendek Menghindari Kecelakaan Mobil Bus Pariwisata
- Pembongkaran Ratusan Kios Di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur
Baca Juga
Berbasis masyarakat ini berasal dari masyarakat, muncul dari masyarakat sendiri.
" Karena kalau berbasis Pemerintah Daerah, semua ditopang Pemerintah Daerah. Dari mana dananya," ujar Kepala Disparpora Kabupaten Batang, Yarsono, Senin (28/8).
Ia yakin desa wisata berbasis masyarakat menurutnya lebih kuat dan mengakar. Saat ini Kabupaten Batang punya 32 desa wisata yang berstatus rintisan.
Yarsono menyebut mayoritas menyajikan keindahan alam Batang yang punya ciri khas pegunungan hingga pantai.
Beberapa desa wisata yang ada adalah Silurah, Sodong, Gringgingsari, Pandansari, Tombo, Kembanglangit, Lobang, Sangubanyu, dan Besani.
Tahun ini desa wisata yang sedang naik daun adalah Desa Besani, Kecamatan Blado. Desa ini mendapatkan penghargaan harapan 3 dalam malam anugerah desa wisata 2023 oleh Kemenparekraf RI, Minggu (27/8).
Desa ini bersaing dengan 4.573 desa wisata lain dari seluruh Indonesia. Desa tersebut masuk 75 desa wisata terbaik. Besani berhasil bersaing dengan mendapatkan penghargaan harapan 3 kategori kelembagaan.
- Jelang Ramadhan Dan Ingin Healing, Kebun Raya Gunung Tidar Dibanjiri Pengunjung
- KKP Luncurkan Kampung Perikanan Cerdas Mangunegara
- Candi Borobudur Masih Jadi Magnet Wisatawan Domestik Selama Lebaran 2024