Kabag Penum Kombes Pol. DR. Nurul Azizah., mengatakan penyebaran paham radikalisme di masyarakat bukan hanya tanggung jawab jajaran kepolisian.
- Antisipasi Kemacetan dan Kejahatan, Polres Banjaregara Jaga Ketat Tempat Wisata
- Terlanjur Kaget, Ternyata Diberi Sayuran oleh Polisi
- Peserta Vaksinasi RT di Batang Dapat Hadiah Bibit Cabai dan Terong
Baca Juga
"Melainkan harus melibatkan seluruh lapisan elemen, hingga instansi terkait," kata DR. Nurul Azizah, mewakili Div Humas Polri usai silaturahmi Kamtibmas di wilayah Hukum Polres Semarang, Kamis (9/11).
Polri, lanjut dia, sebagai penegak hukum sekaligus penghubung antara masyarakat dan hukum, siap sedia berperan membantu mencegah dan memerangi paham radikalisme.
Mantan Napidter Ustadz Nassir Abbas dan Ustadz Puji memberikan pemaparan tentang paham radikalisme.
"Pada dasarnya paham radikalisme sudah ada sejak kemerdekaan Negara Republik Indonesia, dimana DI/TII pimpinan Karto Suwiryo menghendaki setelah merdeka dan ditahun 1949 Indonesia menjadi negara Islam," sebut Ustadz Nassir.
Ia menyebut, banyak kelompok berpaham radikalisme. Diantaranya JI (Jamaah Islamiyah), NII (Negara Islam Indonesia), ISIS hingga HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) serta masih banyak paham lainnya.
Oleh karena itu, Ia memandang perlu pemahaman-pemahaman salah satunya Negara Indonesia sudah Islam sejak merdeka, karena mayoritas penduduknya beragama Muslim.
Pihaknya juga menyampaikan dalam agama Islam mengajarkan arti toleransi dan cinta damai, tidak diperbolehkan melakukan kekerasan kepada sesama manusia meskipun beda keyakinan seperti diajarkan Nabi besar Muhammad SAW.
"Kami mewakili FKUB, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan santri yang hadir di forum ini sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dimana kita mendapat pengetahuan hingga ke akar akarnya tentang radikalisme, bahkan langsung dari mantan pelaku pelaku tindakan radikalisme dan terorisme. Harapan kami agar masyarakat terutama generasi penerus bangsa dapat terhindar paham radikalisme, maka cara ini merupakan cara yang tepat untuk mencegah hal tersebut terjadi,” imbuh perwakilan FKUB H.M. Toha.
Sementara, Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menandaskan, kegiatan bertujuan mencegah peredaran paham radikalisme sangat antusias bagi jajaran Polres Semarang.
Dalam hal ini, penyebaran paham radikalisme saat ini masih ada di tengah masyarakat.
"Suatu kehormatan bagi Polres Semarang mendapat kunjungan dari Div. Humas Polri, apalagi tema yang diangkat tentang kegiatan kontra radikal yaitu Terorisme Musuh Kita Bersama. Dimana penyebaran paham radikalisme saat ini masih ada di tengah masyarakat," pungkasnya.
- Wali Kota Salatiga Minta Masyarakat Berani Menolak dan Melawan Pungli
- Kapolri: Rekayasa Lalin Efektif Hadapi Puncak Arus Mudik Tetap Lancar
- Musim Baratan, Nelayan Rembang Diimbau Hati-hati