Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang menerapkan E-kupon untuk menghindari kerumunan.
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino
- Layanan Fantastis Kelola Penyakit Kronis
- 23 Ribu Remaja Putri Ikuti Pemeriksaan Anemia dari Dinkes Kota Semarang
Baca Juga
E-Kupon bisa didapat melalui victori.semarangkota.go.id dan kuota akan diberikan sesuai dengan stok vaksin.
"Kita tidak mau di Queen City kembali terjadi yakni kerumunan, sehingga kita berlakukan antrean virtual melalui e-kupon," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, Rabu (18/8).
Hakam menyebut, pekan lalu telah tiba telah mendapat alokasi vaksin sebanyak 4.500 vial. Jumlah tersebut masih bisa digunakan untuk vaksinasi dalam minggu ini. Sedangkan dalam minggu ini, DKK kembali mendapat vaksin sebanyak 3.600 vial.
Harapannya, tambahan vaksin tersebut bisa mencukupi kjebutuhan vaksinasi dosis kedua. Pasalnya, sasaran yang belum mendapat vaksin dosis kedua skeitar 350 ribu warga.
"Kami bagi ke seluruh faskes, puskesmas, rumah sakit, dan sentra-sentra yang ada di Semarang," ungkapnya.
Meski sudah ada E-kupon, Hakam meminta semua puskesmas untuk bisa memfasilitasi warga yang belum mendapat vaksin dosis kedua, terutama bagi mereka yang gagap teknologi.
"Puskesmas sudah menyiapkan kuota menyesuaikan ketersediaan vaksin, jadi bisa datang ke Puskesmas," paparnya.
Dirinya mencontohkan, warga yang ada di wilayah Manyaran, yang bisa langsung datang ke puskesmas manyaran. Setiap puskesmas akan menyiapkan kuota tergantung ketersediaan vaksin di puskesmas.
"Misal, V2 sebanyak 300 sasaran. Bisa diperuntukan bagi warga yang di luar faskes bisa 100," bebernya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, program vaksinasi saat ini sudah terealisasi sebesar 66,25 persen atau sekitar 864 ribu warga yang telah menerima dosis pertama. Sementara itu, 509 ribu warga diantaranya atau 39,07 persen sudah tuntas hingga dosis kedua.
"Kendalanya masih ada pada suplai vaksin yang agak tersendat. Kota Semarang rata-rata mendapat 20-30 ribu dosis per pekan," kata Hendi.
Hendi menyebut, 37 puskesmas di Semarang menggunakan model mikrozonasi akan sangat sulit, sehingga Pemkot berusaha sebaik mungkin untuk melayani vaksinasi kepada masyarakat sesuai target yang sudah ditentukan.
"Kami terus berupaya melakukan komunikasi supaya vaksin bisa berjalan baik dan lancar," tandasnya.
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino
- Layanan Fantastis Kelola Penyakit Kronis
- 23 Ribu Remaja Putri Ikuti Pemeriksaan Anemia dari Dinkes Kota Semarang