Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menyediakan 3.400 tempat pilah sampah di lingkungan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan agar bisa memilah sampah agar sampah di Kota Semarangbyabg dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) bisa berkurang.
- Gojek Berikan Harapan, Dekatkan Pelanggan
- Belum Semua Pedagang Pasar Johar Pindah, Dinas Perdagangan Kota Semarang Akan Berikan Surat Pemberitahuan
- Smartfren Garap Segmen Pecinta Golf
Baca Juga
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan jika pihaknya menargetkan pengurangan sampah di masyarakat sebesar 30 persen. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan mulai memilah sampah di lingkungan rumah tangga. Saat ini, pengurangan sampah sudah berada pada persentase 26,4 persen.
Bambang mengatakan ada pilot project di setiap Kecamatan untuk memilah sampah yakni dengan memberikan kantong-kantong pilah sampah di 16 RW. Bahkan DLH juga menyediakan kontainer pilah sampah.
"Jadi, di TPA sudah terpilah. Yang organik dibuat pengkomposan, kegiatan penbuatan eco enzym, makanan budidaya magot. Selebihnya, residu dibuang ke TPA," kata Bambang, Kamis (3/8).
Ia menjelaskan saat ini rata-rata sampah yang masuk ke TPA adalah 1.200 - 1.300 ton per hari. Kota Semarang yang merupakan kota metropolitan membuat sampah yang diproduksi juga mengalami penambahan. Hal ini karena aktivitas penduduk yang lebih dari 2,7 juta jiwa terutama pada siang hari.
"Kalau hanya warga Semarang mungkin hanya 1.000 ton per hari, tapi saat ini Semarang menjadi pusat kota untuk berkegiatan kadang bida mencapai 1.200 ton - 1.300 ton. Mudah-mudahan pengurangan 30 persen dan penanganan 70 persen sesuai target bisa terlaksana," paparnya.
Bambang menerangkan jika sebelumnya hanya ada 225 bank sampah. Hingga akhir Desember 2023, DLH menargetkan 1.000 bank sampah. Hingga kini sudah ada 521 bank sampah.
Ia mengatakan dengan semakin banyak bank sampah, akan srmakin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pilah sampah. Dia menilai, antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam menyetorkan hasil pilah sampah ke bank sampah.
"Sampah anorganik 17 persen. Selebihnya, organik. Anorganik itu teman-teman bank sampah ngambilnya yang punya nilai ekonomi tinggi," pungkasnya.[
- Budayakan Inovasi di Lingkungan Perusahaan, Semen Gresik Raih Peringkat Excellent di Ajang IQPC 2023, Kuala Lumpur Malaysia
- Miris, 20 Bulan Bekerja Tanpa Gaji, PMI ABK Asal Cilacap Surati BP2MI
- Manulife Sediakan Asuransi Sesuai Kebutuhan Masyarakat