Donal Trump Dituding Tipu Warisan Keponakan

Marry Trump menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menipu warisan dari sang ayah.


Marry Trump menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menipu warisan dari sang ayah.

Marry yang merupakan anak dari Fred Trump Jr. bersama dengan dua saudaranya, Maryanne Trump Barry dan Robert Trump menyebut sang paman dan bibi telah menguasai real estate yang dibangun oleh sang ayah.

Fren Trump Sr tercatat meninggal pada tahun 1999. Psikolog berusia 55 tahun menyebut paman mengeksploitasinya untuk memperkaya diri mereka sendiri.

"Penipuan bukan hanya untuk bisnis keluarga. Itu adalah cara hidup," begitu bunyi pengaduan yang diajukan Marry di pengadilan negara bagian New York pada Kamis (24/9), melansir BBC.

Berdasarkan pengaduan tersebut, Trump dan saudara-saudaranya terjerat delapan tuduhan, termasuk kesalahan perwalian, penipuan, hingga konspirasi sipil. Dijelaskan, Marry mendapatkan warisan dalam bisnis keluarga setelah ayahnya meninggal pada 1981. Namun karena usianya masih 16 tahun, maka saham yang diwariskan ayahnya diawasai oleh Trump, Maryanne, dan Robert sebagai pemegang fidusia.

"Alih-alih melindungi kepentingan Mary, mereka merancang dan melakukan skema kompleks untuk menyedot dana dari kepentingannya, menyembunyikannya, dan menipunya atas nilai sebenarnya yang diwarisinya," lanjut dokumen tersebut.

Mary menjelaskan, dugaan penipuan itu baru terungkap pada Oktober 2018, ketika New York Times melaporkan penyelidikan terhadap masalah pajak yang melibatkan keluarga Trump. Dalam pernyataan yang diberikan oleh pengacaranya, Mary mengatakan bahwa keluarganya mengkhianatinya dengan bekerja secara diam-diam untuk mencuri warisan darinya dan menipunya dengan memberikan sepersekian dari nilai asli warisan tersebut.

Menanggapi gugatan tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany mengatakan, Mary lah yang telah melakukan penipuan. "Satu-satunya penipuan yang dilakukan di sana adalah Mary Trump merekam salah satu kerabatnya dan dia benar-benar mendiskreditkan dirinya sendiri," ujarnya merujuk pada buku yang diterbitkan Mary.

Baru-baru ini, Mary telah merilis buku bertajuk "Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man" yang menggambarkan buruknya sikap Trump.

Gugatan Mary sendiri muncul sekitar enam pekan sebelum pemungutan suara untuk memilih Presiden AS pada 3 November mendatang. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.