Jelang Lebaran yang hanya tinggal dua hari lagi membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang lebih menyoroti tentang ketersediaan kebutuhan bahan pokok yang diperlukan oleh masyarakat untuk persiapan hari raya tiba.
- Anak Muda Makin Melek Teknologi, Industri Kreatif Semarang Bakal Tumbuh Pesat
- BI Dampingi Tujuh Pesantren di Karesidenan Pekalongan Terapkan Ekonomi Syariah
- Pasar Murah Jaga Stabilitas Harga Sembako di Kota Solo
Baca Juga
Jelang Lebaran yang hanya tinggal dua hari lagi membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang lebih menyoroti tentang ketersediaan kebutuhan bahan pokok yang diperlukan oleh masyarakat untuk persiapan hari raya tiba.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah kualitas bahan pangan yang dijual dipasaran. Sebut saja untuk daging sapi dan daging ayam yang menjadi salah satu makanan wajib saat lebaran, harga bahan mentahnya mengalami kenaikan jelang lebaran.
Meski tidak signifikan, namun kenaikan harga tersebut sebaiknya dibarengi dengan kualitas daging yang bagus.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim, mengatakan sebaiknya kualitas daging di pasaran juga diawasi agar tidak ada daging dengan kualitas buruk atau daging glonggongan yang harus di jual di pasaran saat momen lebaran seperti ini.
"Dinas Ketahanan Pangan khususnya menjelang lebaran ini jangan sampai lah kalau masyarakat menengah kebawah trus dagingnya diberi yang nomor dua atau nomor tiga tapi tetap bisa merasakan yang nomer satu, harapannya pemerintah bisa mengkontribusi dengan harga yang lebih murah," kata Mualim, Selasa (11/5).
Mualim berharap masyarakat bisa merasakan kesetaraan dalam mendapatkan bahan kebutuhan pokok di pasaran saat jelang lebaran seperti ini. Karena, tambahnya, saat pandemi masyarakat sangat merasakan dampak dari sektor ekonomi yakni berkurangnya pendapatan.
"Harapannya masyarakat bisa merasakan keseimbangan tidak ada kesenjangan sosial, jadi semua kalangan bisa merasakan yang terbaik dengan semua kebutuhan yang ada di kota Semarang. Meski dengan keterbatasan ekonomi, keterbatasan uang, yang penting bisa sehat dan tidak ada yang merasa kekurangan makanan," imbuhnya.
Pihaknya juga meminta agar Pemerintah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan bisa terus memantau dan memastikan stok kebutuhan pangan jelang dan saat lebaran.
"Bagaimana harga bisa stabil, jangan sampai ada tengkulak atau penimbun, karena jika sudah ada penimbun barang akan langka dan harga ada naik, cara menyikapinya dengan sidak pasar, satgas pangan untuk berkoordinasi antara kelurahan dan kecamatan dan ada data real jangn ada yang ditutupi," tuturnya.
Dewan juga berharap, sidak yang dilakukan tidak hanya saat ramadhan saja, namun usai lebaran juga terus di genjot untuk diadakan sidak terkait stok bahan pangan hingga kualitas bahan pangan.
"Harapannya sidak tidak hanya dilakukan selama lebaran saja dilakukan di toko-toko modern dan pasar tradisional, dan harapannya pemerintah punya sanksi tegas bagi toko modern dan pasar tradisional yang masih melakukan kesengajaan tentang adanya makanan yang kadaluarsa yang masih dijual," pungkasnya.
- Wonogiri: Rencanakan Pendirian Kopdes Merah Putih Bertahap Sesuai Kesiapan Desa
- Diserang Tikus, Petani Banjarnegara Minta Pemerintah Turun Tangan
- Manfaatkan Relaksasi "Carbon Tax" untuk Miliki New Xpander