DPRD Kota Semarang Harap Titik Parkir Elektronik Ditambah Guna Tingkatkan PAD

DPRD Kota Semarang melihat ada potensi besar untuk pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir. Saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) juga memiliki inovasi berupa parkir elektronik (e-parkir).


Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan potensi dari retribusi parkir di Kota Semarang memiliki angka cukup besar, terlebih dengan adanya e-parkir yang dirasa cukup mendongkrak pendapatan sektor parkir. Suharsono mengatakan pendapatan parkir di Kota Semarang bahkan bisa mencapai angka Rp125 miliar.

Semarang memiliki banyak spot potensial untuk sektor parkir, seperti di kawasan wisata. Meski demikian, Dishub berencana memberlakukan parkir berlangganan, namun belum jadi direalisasikan. Saat ini justru parkir elektronik tengah di ujicoba dan ternyata memiliki hasil yang cukup bagus. Parkir elektronik ini juga bertujuan untuk menekan parkir liar atau pungli dari para juru parkir (jukir) liar.

"Dulu parkir berlangganan sempat diwacanakan, namun terganjal perijinan di Korlantas Polri. Untuk e-parkir ini uji cobanya kita nilai berhasil dan kami mendorong agar diperluas ataupun ditambah jangkaunannya," kata Suharsono, Kamis (6/10).

Parkir elektronik, lanjutnya, memang lebih meningkatkan pendapatan dibanding parkir konvensional. Bahkan parkir konvensional pendapatannya tidak bisa menyentuh angka Rp3 miliar.

"Jika penerapan parkir elektronik ini berhasil, maka pendapatan otomatis akan meningkat. Nah selama ini nggak sampai Rp3 miliar, kemarin saya dengar sudah bisa menyentuh angka ini," jelasnya. 

Suharsono mengatakan harus ada metode khusus agar penerapan parkir elektronik ini bisa maksimal. Selain itu juga harus dijaga ketertiban untuk mencegah kebocoran pendapatan sektor parkir.

"Motode yang efektif harus ditemukan, ya kalau e-parkir efektif kenapa tidak diperluas. Minimal, kalau bisa mencapai 10 persen dari potensi yang ada ini sudah bagus. Syukur-syukur bisa diatasnya," tandasnya.