Dua Segmen Dihapus Dalam Debat Pilkada Blora

Dua kandidat paslon mengambil formulir soal dalam debat publik Pilkada Blora, Senin (4/11) siang.  Rubadi/RMOLJateng.
Dua kandidat paslon mengambil formulir soal dalam debat publik Pilkada Blora, Senin (4/11) siang. Rubadi/RMOLJateng.

Pelaksanaan debat pertama calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Blora Jawa Tengah berjalan semrawut. Bahkan ada dua segmen terpaksa dihapus.


Sejak awal, acara dijadwalkan mulai pukul 13.00, namun molor setengah jam. Moderator dalam memandu jalannya debat pun alami kekeliruan dalam runtutan segmen sehingga ada miskomunikasi.

Ketua KPU Kabupaten Blora, Widi Nurintan mengatakan secara teknis mekanisme debat sudah dimatangkan namun dalam pelaksanaan tidak ada keselarasan.

"Mekanisme debat tidak pas, di antaranya  pengambilan soal seharusnya dilakukan oleh satu perwakilan paslon, namun keduanya ikut mengambil soal," ujarnya, Senin (4/11) siang.

Akibatnya, durasi waktu yang ditentukan molor. Selain itu, susunan acara yang ditentukan tidak sesuai dengan jalannya debat publik tersebut. 

"Guna menjaga keseimbangan KPU Blora keep dua soal namun tidak mengurangi substansi yang ditentukan," imbuhnya.

Menurutnya, ada beberapa penyebab mengapa acara debat alami kendala. Antara lain, adanya miskomunikasi antara panelis dan moderator. 

"Segmen yang seharusnya bukan saatnya pendukung memberi apresiasi malah para pendukung bersorak," sambungnya. 

Pihaknya berencana akan melakukan evaluasi jelang debat kedua yang akan diagendakan pada 17 November mendatang. 

Evaluasi juga akan dilakukan untuk panelis dan moderator. Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah mengunakan mereka kembali atau tidaknya. 

Dalam debat yang berlangsung, dari masing-masing paslon soroti tema berbeda/ paslon Abdi soroti infrastruktur yang belum dinikmati oleh warga Blora, sedangkan paslon Asri fokus utamanya adalah bidang kesehatan,  antara lain, memaksimalkan ruang operasi jantung.