Dukungan Demokrat Ke Prabowo Dinilai Sebatas Keterpaksaan

Sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memberi kelonggaran bagi kader mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sudah diprediksi oleh Relawan Jokowi (Rejo).


Ketua Umum Rejo, HM Darmizal mengaku sudah paham dengan karakter SBY sebagai seorang prajurit sejati yang menjadikan Pancasila dan NKRI harga mati. SBY tidak ingin bangsa ini terpecah hanya gara-gara perbedaan pilihan di pilpres.

Saya kira Pak SBY dan sebagian besar kader Demokrat tidak nyaman dengan koalisasi ‘minyak dan air’. Pak SBY juga seorang demokrat yang taat konstitusi," ujarnya mantan pimpinan Komisi Pengawas Pusat Partai Demokrat itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/9).

Selain itu, Darmizal menilai bahwa dukungan Demokrat kepada Prabowo-Sandi hanya sebatas keterpaksaan. Sebab UU Pemilu memberikan sanksi kepada partai yang tidak menentukan dukungan di pilpres.

Saya yakin, pikiran dan hati sebagian besar kader Demokrat di seluruh tanah air sebenarnya mendukung pasangan Jokowi Ma'ruf Amin," sambungnya.

Demokrat, lanjut Damizal setengah hati mendukung Prabowo-Sandi lantaran Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal diusung jadi cawapres Prabowo.

Padahal kader Demokrat ingin AHY memiliki peluang pada 2024, sebagaimana rencana besar program mereka ‘AHY The Next Leader’," lanjut Darmizal.

Selain itu, Demokrat dinilainya juga tidak nyaman dengan kondisi di internal pendukung Prabowo-Sandi. Sebab semua posisi penting dalam koalisi dikuasai oleh Gerindra.

Capresnya Gerindra, cawapres Gerindra, dan ketua tim kampanye nasional (TKN) juga Gerindra. Rasanya ini kurang pas dalam satu kolaborasi orkestra yang harus harmoni," tukasnya.