Tasyakuran Mas El, Pestanya Warga Marhen

Suasana tasyakuran Rafael Laksamana Gemilang Djatmiko atau biasa disapa Mas El bersama warga Marhen di Balai Marhen milik keluarga Teddy Sulistio, Salatiga, Rabu (14/8). Erna Yunus B/RMOLJateng
Suasana tasyakuran Rafael Laksamana Gemilang Djatmiko atau biasa disapa Mas El bersama warga Marhen di Balai Marhen milik keluarga Teddy Sulistio, Salatiga, Rabu (14/8). Erna Yunus B/RMOLJateng

Tasyakuran Rafael Laksamana Gemilang Djatmiko atau biasa disapa Mas El, ibarat pesta rakyat, pestanya warga Marhen di Balai Marhen milik keluarga Teddy Sulistio, Salatiga, Rabu (14/8). Menariknya, pedagang kaki lima ketiban durian runtuh ditengah kebahagiaan keluarga besar Djatmiko Wardoyo.


Bagaimana tidak. Pedagang Kaki Lima (PKL) disertai gerobak berbagai makanan khas Pasar Rakyat 'tumplek-plek' sengaja didatangkan di tengah kemeriahan tasyakuran Mas El. Tamu undangan dapat memilih menu yang diinginkan sepuasnya.

"Ini benar-benar pesta rakyat. Keberhasilan Mas El, kemenangan sesungguhnya rakyat," ungkap Budi, warga Marhen.

Sebelumnya, terlihat pula seluruh pengurus dan Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Salatiga baik yang purna atau pun satu gerbong saat pelantikan Mas El di Rumah Rakyat, Gedung DPRD Salatiga yang dipimpin Ketua DPC PDI-P Salatiga, Dance Ishak Palit.

Tasyakuran dibalut 'potong tumpeng' sebagai ungkapan syukur atas dilantiknya Mas El ini menjadi pembuktian Gen-Z patut diperhitungkan. 

"Sebagai wakil rakyat, selama masih ada tangis si Marhaen, tugas itu belum tuntas," ungkap Mas El. 

Dengan hadirnya bersama 25 wakil rakyat yang duduk di DPRD Salatiga, sekaligus sebagai perwakilan Fraksi PDI-P Mas El mengaku ia harus bisa menjadi suka cita bagi warga Marhaen. 

Sementara, politisi gaek yang juga ayah kandung Mas El, Teddy Sulistio menginginkan putra tunggalnya itu tak segan turun ke bawah. 

"Dengan turun ke bawa ia akan tahu apa yang di butuhkan masyarakat," harap Teddy Sulistyo. 

Kenyang dengan persoalan ditengah masyarakat, ia yakin saat duduk Rumah Rakyat DPRD Salatiga Mas El lebih peka dan sensitis dengan hiruk-pikuk wong cilik.