Denyut kehidupan begitu terasa di Dusun Wuni, Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, beberapa hari ini. Sudah hampir dua pekan, warga bergotong royong membangun pipanisasi sepanjang 1.200 meter untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga.
- Semen Gresik dan PWI Jateng Sukses Gelar UKW, Seluruh Peserta Kompeten 100 Persen
- Semen Gresik, Perusahaan Terbaik dalam Peningkatan SDM Wartawan Se-Jawa Tengah
- Semen Gresik Dukung Kolaborasi Pemprov Jateng-BUMN dalam Pengembangan UMKM
Baca Juga
Warga kini bisa tersenyum bahagia. Sudah hampir tiga tahun ini, warga desa di pelosok Rembang itu, merasa nyaman dan bersemangat melanjutkan hidup tanpa kesulitan air bersih.
Air bersih sempat menjadi persoalan utama bagi warga yang bermukim di Dusun Wuni. Sebanyak 160 kepala keluarga (KK) warga setempat sudah puluhan tahun bergelut dengan problematika air bersih dan mengandalkan air tadah hujan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Jalan Kaki dan Bergantung dari Air Hujan
Kepala Dusun Wuni, Sono menuturkan, dulu warganya terpaksa berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer, menyusuri perbukitan sembari memanggul jerigen untuk mengambil air bersih yang terletak di wilayah Kabupaten Blora, tepatnya di Desa Waru, Kecamatan Jepon. Jika kondisi mendesak, warga terpaksa harus membeli air bersih dengan jerigen yang harganya lumayan mahal.
Namun secercah harapan datang, saat PT Semen Gresik (PTSG) memberikan bantuan pembangunan sumber air bersih. Bantuan berupa pompa, pipanisasi, dan pembuatan tandon sebagai penampungan air.
Bantuan dari CSR Semen Gresik, kata dia, membuat warga tak lagi bersusah payah untuk mendapatkan air bersih ke Desa Waru. Apalagi harus bergantung dari air hujan.
‘’Pada tahun 2017, kami memperoleh informasi jika di dasar Gua Manuk di dusun kami, ada mata air dengan kedalaman 200 meter. Pada 2019, Semen Gresik membantu kami dengan fasilitas pompa, pipa dan pembangunan tandon. Air dari dasar gua dipompa ke atas, dan pipa untuk menyalurkan air ke bak penampungan,’’ ungkap Sono, mengenang.
Sono menuturkan, manfaat dari program air bersih itu sangat dirasakan oleh warga untuk keperluan mandi, memasak, mencuci dan irigasi pertanian. Nama Gua Manuk yang dulu dijadikan tempat mengambil sarang burung walet di tahun 1980-an, kini diganti menjadi Gua Sumber Kahuripan atau sumber kehidupan.
Atasi Krisis Air Bersih
Kepala Departeman Komunikasi dan Hukum, sekaligus Sekretaris Perusahaan PTSG Gatot Mardiana mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk selalu mendukung ketersediaan air bersih di Desa Kajar yang menjadi desa ring satu Semen Gresik pabrik Rembang. Pasalnya, air bukan hanya elemen penting pembentuk tubuh, namun juga sumber kehidupan manusia.
Dia menjelaskan, dalam mengatasi krisis air di Desa Kejar khususnya Dusun Wuni, pihaknya menggandeng tim dari Universitas Gajah Mada (UGM).
‘’Setelah dipastikan sumber air tersebut layak konsumsi dan debit airnya cukup, akhirnya pada pertengahan tahun 2019, Semen Gresik memulai kegiatan pemanfaatan sumber air bersih tersebut untuk warga Desa Kajar,’’ kata Gatot, Rabu (12/1).
Gatot menegaskan, kegiatan kemitraan CSR Semen Gresik yang sudah dilakukan di Desa Kajar meliputi pembuatan bak tampung air bersih dengan kapasitas 20 ribu liter di dasar gua, pemasangan pompa, pipanisasi, hingga pembangunan tandon air bersih berkapasitas total 9.500 liter di kawasan permukiman warga Dukuh Wuni.
Semen Gresik juga membangun anak tangga dan pegangan besi dari mulut gua hingga titik sumber air bersih di dasar gua. Upaya ini dilakukan agar aktivitas perawatan dan pemanfaatan mata air itu tak lagi terkendala sulitnya medan,’’ pungkasnya.
- Semen Gresik dan PWI Jateng Sukses Gelar UKW, Seluruh Peserta Kompeten 100 Persen
- Semen Gresik, Perusahaan Terbaik dalam Peningkatan SDM Wartawan Se-Jawa Tengah
- Semen Gresik Dukung Kolaborasi Pemprov Jateng-BUMN dalam Pengembangan UMKM