Program East Asia Student Encounter (EASE) 2023 diadakan secara luring di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) setelah dua tahun digelar daring karena pandemi Covid-19.
- SMAN 2 Kota Magelang Berdeklarasi Menjadi Sekolah Ramah Anak Tanpa Bullying
- 5 Alumni FPP Undip Segera Dikukuhkan Jadi Duta Petani Milenial
- Mahasiswa UKSW Raih Juara Umum GenBi Korkom Semarang Cup
Baca Juga
Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik dan Kemahasiswaan (WR PAK) Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc. menyampaikan, UKSW siap untuk melanjutkan perjalanan dan persahabatan yang telah terjalin selama lebih dari 40 tahun.
"Terutama untuk menyediakan platform pertukaran budaya, mendobrak hambatan, serta membangun jembatan pengetahuan," kata Prof Ferdy, di Ruang A 107, Jumat (4/8).
Program tahunan dua universitas mengusung tema “Elevating Life Missions: Service to Humanity and World Peace” mempertemukan mahasiswa dari dua negara yaitu Jepang dan Indonesia. Program ini diikuti 14 mahasiswa UKSW dan 15 mahasiswa dari Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang.
Ke 29 mahasiswa tersebut didampingi leader dari masing-masing universitas. Dari KGU didampingi Christian Triebel sebagai leader dan Yoshiko Sakai co-leader. Kemudian UKSW didampingi Ardiyarso Kurniawan, S.Pd., M.Hum., sebagai leader dan Maryanah, S.Pd., sebagai co leader.
Dia melanjutkan, mahasiswa terlibat dalam diskusi, membuat proyek kolaboratif dan menciptakan koneksi. Hal ini bertujuan membentuk setiap pribadi, memperluas wawasan dan tumbuh menjadi pribadi memiliki empati.
Ia menegaskan, kegiatan ini tidak hanya materi dipelajari melainkan menjadi duta budaya dan menjalin jalinan persatuan.
"Berharap melalui program ini peserta dapat memiliki kesempatan untuk mempelajari adat istiadat, seni, makanan, serta bahasa dari budaya yang berbeda," terangnya.
Senada, Christian Triebel berharap peserta EASE 2023 dapat menciptakan dunia lebih baik melalui tindakan berbagi budaya, berinteraksi dengan orang lokal, belajar memecahkan masalah dan mempelajarinya.
Sementara, Ardiyarso Kurniawan mengungkapkan, tema diusung bertujuan membangkitkan kembali semangat program ini karena selama dua tahun dijalankan secara online.
Program ini merupakan momen untuk belajar dari satu sama lain, berbagi pengalaman dan menciptakan hubungan bermakna. Selain itu peserta juga diajak untuk mendalami Elevating Life Missions: Service to Humanity and World Peace.
"Sebagai program internasional tertua dan terpanjang di UKSW dan KGU, program EASE tetap bertujuan agar peserta dapat saling mengerti dan tumbuh menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas masa depan warga dunia," imbuhnya. 
- Puluhan Penutur Asing Asal Australia Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia di UKSW
- SMK 2 Salatiga Buat Kartu Pelajar Multifungsi Terhubung Aplikasi Mobile Wali Murid
- Universitas Diponegoro Berhasil Raih Emas dalam World Young Inventors Exhibition di Malaysia
