EcoFest UKSW Dilatarbelakangi Kekhawatiran Dampak Penggunaan Plastik

Universitas Kristen Satya Wacana menggelar EcoFest 2022. Kegiatan ini dilatarbelakangi kekhawatiran akan dampak penggunaan plastik berlebihan.


"Melalui acara ini turut disisipkan pesan bahwa FEB ingin mengambil peran dalam menjaga lingkungan salah satunya dengan kampanye mengurangi penggunaan plastik," kata Ketua Ecofest, Yoga Pratama, Senin (25/7).

Adapun, tema yang diangkat Plastic Makes Us Panic menjadi tema EcoFest 2022. Kemegahan panggung konser dan stand-stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta dekorasi berhiaskan plastik di lapangan sepak bola Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) memeriahkan acara Economians Festival (EcoFest) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).

EcoFest 2022 bertujuan menggandeng publik agar sadar bahwa penggunaan plastik berlebihan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kehidupan selanjutnya.

Abe, nama sapaan akrab mahasiswa FEB angkatan 2020 ini menyatakan, kampanye penggunaan plastik ini dilakukan melalui dekorasi cermin-cermin ditempel sampah plastik dan ditempatkan di tengah lapangan.

"Saat pengunjung bercermin, mereka dapat melihat banyak plastik yang memenuhi cermin tersebut sehingga menyadarkan bahwa penggunaan plasik sudah terlalu banyak," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam EcoFest tahun ini, diadakan pula lomba antar angkatan berupa pembuatan karya dua maupun tiga dimensi dengan menggunakan sampah plastik dan akan dinilai melalui vote setiap pengunjung yang hadir dalam acara ini.

Menjelang petang, acara semakin meriah dengan penampilan CS Marchingblek UKSW yang memainkan beberapa lagu diantaranya Mars UKSW, Kolam Susu, dan Sajojo.

Tak ketinggalan MLB Music, GreenBeans, dan Hosea Ali turut meramaikan acara konser dengan penjualan tiket lebih dari 2000 lembar ini.

Penampilan yang sudah ditunggu-tunggu oleh penonton menjadi puncak acara konser ini, yaitu dengan hadirnya Juicy Luicy dan Budi Doremi.

Vokalis band asal Bandung Juicy Luicy, menyatakan rasa senangnya dapat tampil di Salatiga.

"Ternyata suasana di Salatiga nggak jauh beda dari Bandung. It feels like home," kata Julian Kaisar yang disambut riuh penonton.

Band beranggotakan lima orang ini membawakan delapan lagunya diantaranya Terlalu Tinggi, H-5, Tampar, Tak Terbaca, Di Belakang Layar, Jemari, Mawar Jingga, Lantas, dan satu cover lagu Raisa, Mantan Terindah.

Ditemui setelah manggung, Uan sapaan Julian Kaisar menyatakan kesannya dengan hangat.

"Betah banget soalnya cuaca di Salatiga kaya di Bandung, penontonnya seru dan ramah. Ini adalah satu paket konser musik yang paling nyaman buat tampil di panggung, bersama Economians UKSW," tuturnya. 

Di puncak acara, hadir Budi Doremi yang dikenal melalui single hits berjudul Do Re Mi. Mengaku baru pertama kali ke Salatiga, Budi yang tampil casual dengan kaos polos berwarna putih dan kacamata hitam ini menyanyikan sembilan lagu diantaranya lagu pembuka, 123456, Inikah Cinta, Friendzone, Tolong, Pelukis Senja, Mesin Waktu, Suka-suka dan Doremi.

Penonton diajak bernyanyi sembari sesekali dilontarkan guyonan oleh Budi Doremi.

"Ini adalah kali pertama aku diundang ke kota yang aku idam-idamkan selama ini," ungkapnya.