- Plaza Simpang Lima Bakal Pamit Tutup Akhir 2024, Pengunjung Dan Karyawan Sedih Ikhlaskan Mall Legendaris Di Semarang
- Setelah Matahari, Plaza Simpang Lima Semarang 2024 Kali Ini Benar-benar Akan Tutup Total
- Asoka Resto Hotel Grasia Semarang Tawarkan Hidangkan Pilihan Menu Nusantara Lengkap
Baca Juga
KUDUS - Trend swafoto (selfie) menggunakan kamera HP kini telah menjadi gaya hidup hampir semua orang. Meski demikian, hal itu tidak memupus harapan keberadaan tukang foto keliling untuk mengais rezeki dengan menjual jasa mereka kepada warga untuk difoto.
Ini terlihat di dalam Festival Dandangan di Kota Kudus tahun ini, misalnya. Kemeriahan tradisi yang tersaji rutin tiap tahun menjelang datangnya Bulan Ramadan di Kudus ini selalu dinanti masyarakat dan para pedagang musiman dari berbagai daerah.
Dalam even setahun sekali yang juga merupakan kearifan lokal warisan Sunan Kudus ini, ribuan pengunjung sejak siang hingga malam datang menikmati pasar malam yang akan berlangsung selama 10 hari jelang bulan puasa.
Banyak pedagang menggelar lapak berbagai macam dagangannya, dalam tradisi yang berpusat di sepanjang Jalan Sunan Kudus menuju kawasan Masjid dan Menara Kudus tersebut.
Terdapat lapak makanan, minuman, pakaian, mainan tradisional, kerajinan, perabotan rumah tangga dan barang dagangan menarik lainnya dijajakan ratusan pedagang musiman.
Peluang rezeki tersebut memantik naluri bisnis Ihza Fajar untuk memanfaatkan keramaian pengunjung yang datang untuk menikmati pasar malam Dandangan.
Pemuda lajang berusia 24 tahun asal Desa Garung, Kecamatan Kaliwungu, Kudus ini tak malu membidik peluang usaha melalui jasa foto keliling.
Bermodal kamera, tripod, dan HP miliknya, Ihza berdiri di gerbang masuk Festival Dandangan yang berada di sebelah barat Alun-alun Simpang 7 Kudus.
Agar pengunjung tertarik menggunakan jasa foto karyanya, Ihza juga membuat banner tulisan “Tukang Foto Keliling’.
Dunia fotografi merupakan salah satu hobi yang diminati Ihza sejak kecil. Melihat ramainya Dandangan, ia pun terpikir membuka jasa foto keliling. Tidak disangka, ternyata jasanya itu banyak diminati pengunjung.
“Sebelumnya sih sempat terpikirkan untuk membuka usaha yang potensial dalam even ini. Namun karena keterbatasan modal, saya pun akhirnya memanfaatkan hobi saya memotret untuk mencari rezeki dan ternyata malah banyak peminatnya,” ujar Ihza, Jumat malam (08/03).
Setidaknya setiap malamnya, Ihza yang alumnus Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dian Nuswantoro Semarang ini mempraktekkan salah satu sub sektor ekonomi kreatif yakni fotografi. Hasilnya memuaskan karena ia mendapat pekerjaan (job) memotret antara 15 hingga 20 pengunjung dalam semalam.
Kebahagaiaan tersediri dirasakan Ihza tatkala hasil fotonya dapat membuat pengunjung Dandangan yang menggunakan jasanya merasa puas. Di mata lensa kamera, Ihza mengaku bahwa sebuah momen yang berhasil diabadikan selalu memiliki filosofi tersendiri.
“Melalui gambar jepretan yang terbingkai dalam sebuah foto, menyajikan sesuatu yang indah, berjuta bermakna dan bisa bercerita tanpa kata-kata,” ucapnya.
Untuk tarif jasa foto keliling yang ditawarkan Ihza, yakni sebesar Rp15.000 untuk sejumlah hasil jepretan foto yang menarik. Ia pun memastikan bahwa hasil foto yang diabadikan melalui kameranya, selalu memuaskan para pengunjung.
“Bebekal peralatan kamera mirrorless, lensa fix dan kit, flash external, tripod dan tab, pengunjung bisa melihat secara langsung hasil foto yang diabadikan,” terangnya.
Pengunjung pun boleh memilih foto mana saja yang menarik untuk kemudian dicetak dengan tambahan biaya Rp5 ribu, atau hanya dikirim ke nomor WhatsApp pengunjung.
“Hasil jasa foto ini, saya tabung untuk biaya menikah. Selain di momen Dandangan, jasa foto keliling ini mau saya lanjutkan di setiap kegiatan dengan banyak orang,” tukas Ihza yang selalu ditemani calon istrinya.
Tak hanya Ihza yang mencoba mencari peruntungan rezeki saat Festival Dandangan. Remaja lainnya yakni Mia Karisma juga tertarik membuka lapak minuman di keramaian pasar malam itu.
Remaja putri yang kesehariannya sebagai content creator ini juga rajin meraih rezeki sebagai tambahan membeli keperluan Lebaran. Dari lapak minuman itu, Mia mampu mengantongi keuntungan bersih tiap malamnya sebesar Rp1 juta.
“Lumayan sih untuk menambah uang belanja untuk kebutuhan Lebaran nanti. Daripada meminta orang tua, kan lebih puas dari hasil keringat sendiri,” tukasnya.
- Pelatihan Ekspor Bagi UMKM Karanganyar Agar Produk Lokal Tembus Pasar Ekspor
- Ditpolair Polda Jateng Patroli Laut Di Sekitar Proyek Pembangunan Tol Semarang-Demak
- Polda Jawa Tengah: Tunggu Hasil Penyidikan Dan Pemeriksaan Forensik