Empat remaja Bandungan, Kabupaten Semarang optimis membangun bisnis warung kopi di tengah pandemi Covid-19.
- Stok Pangan di Banjarnegara Aman
- Jelang Ramadhan, Pj Bupati Karanganyar Survei Harga Kebutuhan Pokok
- Indonesia-Malaysia Upayakan Hapus Diskriminasi Kelapa Sawit
Baca Juga
Adalah Nicolas Krisna Putra Negara, Yohanes Dendy, Aloysius Andre, Ignatius Bintang Pratama.
Mereka adalah pelajar ini sebenarnya 'nganggur' karena Covid-19. Berbekal nekat mereka membuka coffee shop di kawasan wisata Bandungan.
Mengusung nama 'TnT Coffee and Grill', nama warung kopi yang berada di Jl Diponegoro No 16 Bandungan, Kabupaten Semarang. Sebelumnya, mereka adalah sahabat baik karena alumni SMP Pangudi Luhur Ambarawa dan kerap nongkrong bareng di sebuah kafe di dekat sekolahnya dulu.
Masa pandemi yang menyebabkan mereka bersatu kembali dalam sebuah tongkrongan di kafe.
Maklum saat diterapkan pembelajaran via daring, banyak waktu senggang sehingga mereka kerap ketemu untuk nongkrong di kafe.
Dari situlah awal mereka akhirnya sepakat untuk membuat bisnis warung kopi.
"Sebelumnya saya dan Bintang sekolah di Solo dan Dendy serta Andri di Ambarawa dan Salatiga. Kami bertemu lagi saat pandemi Covid-19, sering nongkrong di kafe. Dari situlah kami berfikir kenapa tidak bikin tempat nongkrong sendiri dan bisa dapat cuan (duit)," kata Nicolas Krisna, didampingi Ignatius Bintang, Sabtu (18/7).
Keduanya warga Bandungan, Kabupaten Semarang. Menurut Krisna, membuat warung kopi ini bertujuan murni bisnis untuk mendapatkan penghasilan baginya dan tiga temannya.
Hasil dari bisnis warung kopi ini diharapkan dapat sedikit membantu orang tuanya yang saat pandemi Covid-19 ini menurun penghasilan.
"Paling tidak kami tidak lagi minta uang saku untuk sekolah, juga biaya nongkrong tidak ada lagi. Malah kami dapat penghasilan dari warung kopi. Ya, dapat sedikit membantu orang tua dan kami tabung untuk biaya kuliah," imbuhnya yang diamini Ignatius Bintang.
Ditambahkan Ignatius Bintang, nama TnT dipilih karena berharap warung kopinya akan booming layaknya bom TnT.
"Mudah-mudahan bisa segera booming dikenal meluas dan kami dapat mendapatkan keuntungan," ujarnya.
Empat remaja ini benar-benar nekat. Hanya bermodal iuran dengan uang tabungan yang pas-pasan. Mereka membuka warung kopi. Sejumlah investor digandeng untuk kerjasama.
Mereka komitmen untuk tidak pinjam bank, alasannya takut riba. "Kami pecah celengan, lalu kami minta bantuan investor untuk pembelian mesin barista. Untuk tempatnya kami kerjasama dengan pemilik dan baristanya. Sistemnya bagi hasil," imbuh Bintang.
TnT Coffee and Grill memiliki menu spesial kopi tren masa kini dan tradisional. Seperti Latte, Dalgona Coffee dan menu tradisional seperti kopi Tubruk, kopi Kothok.
"Selain pakai mesin kami juga menggunakan alat tradisional," kata Andre dan Despy keduanya peracik kopi andalan TnT Coffee and Grill.
Kopi lokal andalan adalah Liberika Wine atau dikenal dengan Kopi Nongko. Menurut Andre banyak kopi lokal yang saat ini lagi booming seperti Aceh Gayo, Sidikalang, Jumprit, Java Moka.
Namun yang unik dan menarik adalah Liberika Wine, sebab jenis kopi ini sangat langka. Rasanya unik dan aroma harum seperti buah.
"Kopi masih punya pasar yang bagus. Apalagi Kopi Nusantara yang bermunculan seperti Aceh Gayo dan Liberika Wine. Kami masih optimis, bisnis warung kopi masih bagus hingga 10 tahun ke depan asal tetap konsisten dan komitmen menjaga rasa dan pelayanan," ujar dia.
Untuk mendongkrak pasar yang cukup berat di saat bencana Covid-19 ini. Mereka masih tetap mengandalkan promosi via media sosial dengan mengekspose foto-foto menu kopi dan menu cake serta daging bakar.
Tidak hanya mengandalkan menu kopi, cake dan bakaran saja. Mereka menawarkan view pegunungan dan pedesaan serta Rawa Pening yang dapat dinikmati di ruang sky garden yang berada di lantai tiga bangunan tersebut.
Ruangan yang cukup luas dilengkapi dengan mushola sangat tepat untuk nongkrong bareng teman dan juga nyaman untuk acara rapat skala kecil.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, di hari-hari tertentu
TnT Coffee and Grill terjadwal acara diskusi kekinian.
"Selain spesial menu, view di warung kopi kami keren, gunung dan rawa pening. Live musik Agustus sudah melantai. Lalu kami buat acara diskusi Jumat kliwonan temanya ganti-ganti dan acara konsultasi hukum gratis setiap Sabtu legi. Di sini juga lengkap, mau makan sate dan rica-rica ada, mau potong rambut dan perawatan rambut serta kulit ada," pungkas Andre.
- Wakil Ketua DPRD Jateng: Berantas Kemiskinan, Genjot Potensi UMKM!
- Disdag Targetkan Perpindahan Pedagang Pasar Johar Pada Bulan Ini
- Pemkab Batang Latih 60 Pelaku UMKM Ikut 'Tender' Lewat Blangkon Jateng