Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut alasan namanya
diceoret dari daftar penceramah tarawih di Masjid Universitas Gadjah
Mada karena ada Ismail Yusanto, bekas Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI), sebagai alasan yang dicari-cari.
- Pilbup Purworejo Memanas: Intens Komunikasi, Partai Akan Deklarasi Koalisi Jelang Pendaftaran
- Secara Normatif Seluruh Bacalon di PDI-P Lengkap
- Jelang Pilgub Jateng, Witjaksono Puncaki Survei LKPI
Baca Juga
Penjelasan demikian sebelumnya disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani.
"Nggak ada hubungan dengan HTI. Semua orang itu jadi tidak merdeka karena ditekan penguasa. Dan itu, alasan dicari-cari," kata Fahri saat dikonfirmasi wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5) dilansir dari Kantor Berita Politik
Soal adanya tekanan penguasa ini, Fahri justru mendapat kontak dari pihak pengurus masjid bahwa rektor ditekan oleh para pejabat di atas, kalau dirinya tidak boleh ceramah di Masjid UGM.
"Sebenarnya banyak alasan yang sampai ke saya, tapi intinya saya nggak boleh ceramah. Ada rasa takut yang sangat tinggi akibat tekanan dari luar itu. Takmir bilang terpaksa melakukannya," beber politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lagi.
Dikatakan bahwa undangan diterimanya jauh sebelum puasa, dan takmir menyesal sekali karena nama Fahri sudah disosialisasikan jauh-jauh hari.
"Katanya yang saya dengar gitu. Tapi malam itu mahasiswa UGM banyak yang jumpa saya di acara ngopi bareng dan cerita bahwa rektor nggak mau membuat larangan tertulis tapi hanya lisan," cetus Fahri.
- Bacalon Wabub dan Cawabub Dari PDI-P Karanganyar Paparkan Visi dan Misi
- Bawaslu Jateng Ingatkan Semua Pihak Untuk Jaga Netralitas ASN Saat Pemilu
- Bermodal Tiga Kursi, Demokrat Tetap Percaya Diri Usung Cabup Pada Pilkada Kudus