Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meragukan pertemuan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Presiden Joko Widodo di Istana membicarakan pemenangan Pilpres.
- Sempat Tak Masuk DPT, Andika dan Istri Nyoblos di Last Minute
- Indo Barometer : Tiga Faktor Jadi Penentu Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- Tingkat Partisipasi Pemilih Di Grobogan Capai 80 persen
Baca Juga
"PSI-nya aja yang geer, berbicara seolah-olah membicarakan kemenangan dan segala macamnya. Jelas itu geer saja," ujar Fahri Hamzah di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Pertemuan Presiden dengan pimpinan parpol bukan masalah. Sebagai kepala pemerintah, presiden juga berarti pembinaan bagi semua parpol. Karenanya, kata Fahri, jelas ngawur jika pertemuan PSI dengan Jokowi diklaim membicarakan strategi pemenangan.
"Jadi PSI tidak boleh tiba-tiba datang ke Istana dan menyebut telah membicarakan strategi kemenangan dengan presiden, memangnya siapa dia?" ucap Fahri.
Pertemuan Jokowi dan PSI terjadi pada pada Kamis (1/3) sore, pukul 15.00 WIB di Istana. Para pengurus PSI yang datang ke Istana adalah Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni, dan Ketua DPP Tsamara Amany.
PSI mengakui pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit tersebut membicarakan Pileg hingga Pilpres 2019. Diantaranya, strategi pemenangan Jokowi melalui media sosial.
Advokat Cinta Tanah Air ( ACTA) berpendapat terjadi pelanggaran atau maladministrasi dalam pertemuan Jokowi dengan PSI. Sebab, pertemuan tersebut membahas pemenangan Pemilihan Pilpres di Istana Kepresidenan.
ACTA pun sudah melaporkan dugaan maladministrasi tersebut ke Ombudsman.
- Konsolidasi Pemenangan Capres Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, Puan Maharani Terima Tongkat Estafet Kepemimpinan Pemenangan
- Yasip Khasani: Salatiga Targetkan 90 Persen Tingkat Partisipasi Pemilu di 2024
- Hari+1 Pemilihan Umum 2024, Polisi Tetap Berada Di TPS