Fasilitas Milik SBI di Cilacap Olah 120 Ribu Ton Sampah

Fasilitas pengolahan ampah menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF) milik Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Kabupaten Cilacap telah mengolah 120 ribu ton sampah sejak beroperasi di 2020.


General Manager Solusi Bangun Indonesia (SBI), Istifaul Amin mengatakan, dari olahan samph tersebut menghasilkan kurang lebih 59.000 ton RDF untuk bahan bakar alternatif.

“Hadirnya fasilitas pengolahan sampah RDF ini telah merubah managemen pengelolaan sampah di Kabupaten Cilacap,” ucap dia di sela-sela rangkaian acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, di Cilacap dalam siaran rilisnya, Kamis (16/2).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Cilacap, Sri Murniyati menjelaskan, pengoperasian pengolahan sampah menjadi RDF telah menjadikan Cilacap berhasil mencapai Waste to Zero Landfill.

“Hal ini tentunya terjadi penghematan pembebesan lahan serta sampah lebih berdaya guna untuk bahan bakar bernilai ekonomis,” terang dia.

Dia melanjutkan, peluang untuk terus ditingkatkan volume selalu ada meski telah beroperasi normal. Langkah ini diharapkan nilai ekonomis juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya produk RDF yang akan digunakan di pabrik semen milik SBI.

“Beroperasinya pengolahan sampah dijadikan RDF merupakan salah satu solusi untuk pemanfaatan sampah yang ramah lingkungan. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Cilacap, unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG terus berperan aktif untuk menjadikan sampah lebih bernilai  bagi kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Community Relations, Manager SBI Dewi Hestyani mengatakan, saat ini SBI telah membina 14 bank sampah dan empat kelompok inovator tersebar di lima kecamatan.

Berbagai olahan berbasis sampah seperti kompos atau pupuk, kerajinan eco print, inovasi paving blok serta pemanfaatan sampah kertas untuk bahan wayang serta gerakan pilah pilih sampah dari rumah.

“Pembentukan bank sampah efektif dan terintegrasi adalah kunci untuk kami terus berinovasi dengan melibatkan banyak stakeholders dan keberhasilan pengelolaan sampah secara mandiri melalui bank sampah. Kami tidak lelah untuk mendorong ini bersama masyarakat, dan sampah itu memiliki nilai ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang dia.