Festival Jenang Solo Bagikan 278 Jenang Gratis Bagi Masyarakat

Yayasan Jenang Indonesia gelar Festival Jenang Solo dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Solo ke 277, Kamis (17/2).


Namun format acara dikemas berbeda menyesuaikan kondisi saat ini yang masih pandemi Covid-19. 

Festival Jenang Solo ini berlangsung di Omah Sinten, Ngarsopura Solo dengan menghadirkan 17 jenis jenang dibuka oleh Sekretaris Daerah kota Solo,  Ahyani.  

Menurutnya ini menjadi salah satu wujud syukur hari jadi kota solo ke 277 tahun. Jenang mengandung maksud tertentu. Masing-masing jenang mengandung filosofi Jawa.  

"Kita dukung festival jenang nusantara. Karena kekayaan gastronomi di Indonesia sangat kaya.  Bisa menyajikan jenis jenang yang beragam," ucapnya, Kamis (17/2). 

Ditambahkan Ahyani, untuk Kota Solo jenang sudah menjadi budaya di masyarakat sebisa mungkin harus tetap dilestarikan.

Ada 17 jenis jenang yang disajikan berupa Jenang Sumsum, Jenang Pati 4 warni, Jenang Kolep, Jenang Manggul, Jenang Lang, Jenang Ngagkrah, Jenang Abang-putih, Jenang Timbul, Jenang Suran, Jenang Taming, Jenang Grendul, Jenang Lemu dan beberapa jenis jenang lainnya. 

Pengageng Parentah Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH), untuk festival kali ini hanya menyajikan 17 jenis jenang saja.  

"Kita hanya tampilkan tahun ini hanya 17 jenis saja. Untuk memaknai momentum tanggal 17 (HUT kota Solo)," paparnya. 

Jenang tersebut dibuat dari beragam jenis bahan. Pertama berasal dari tanaman yang berasal dari dalam tanah juga bahan yang berasal dari atas tanah.

Dipokusumo menambahkan untuk kali ini jenang yang dibagikan pada masyarakat 277 ditambah satu jadi total ada 278. 

"Itu ada filosofinya agar tahun depan kita bisa memperingatinya kembali," pungkasnya.