Seniman dari Yayasan Rumah Lengger bakal hadir di ajang ArtJog MMXXI di Jogja National Museum. Para pelaku seni dari Kabupaten Banyumas ini akan mengisi penutupan salah satu ajang bergengsi bagi pegiat kreatif se antero Nusantara ini, pada 29 Agustus 2021 mendatang.
- Gus Chamid: Ansor Adalah Ibadah, Muskerancab Purworejo Hasilkan 44 Program
- Suka Duka Filolog, Naskah Kuno Dianggap Pusaka Dan Jimat Oleh Para Pewarisnya
- Bupati Demak Apresiasi Tradisi Sedekah Laut di Desa Bungo
Baca Juga
Pengelola Rumah Lengger, Rianto menuturkan, undangan ini menjadi kesempatan bagi seniman Banyumas untuk tampil di hadapan audiens se Tanah Air, bahkan masyarakat internasional. Sebab, ajang ArtJog ini sudah cukup populer.
"Ini kesempatan kita mengangkat seni lengger dari Banyumas," kata Rianto, Kamis (5/8).
Rianto menuturkan, berkaitan dengan pandemi Covid, pertunjukkan ArtJog MMXXI bertema Arts in Common - Time (to) Wonder dilaksanakan secara hybrid. Masyarakat yang ingin menonton dapat menikmati tayangan langsung yang disiarkan melalui kanal Youtube serta berbagai siniar ArtJog dari panggung di Yogyakarta.
Sementara itu, Divisi Litbang Rumah Lengger, Abdul Aziz Rasjid mengatakan, untuk pementasan, pihaknya mengusung konsep cerita "Memoar Lengger Lanang". Meski waktu cukup mepet, para seniman sedang bersiap untuk mematangkan penampilan.
"Cerita yang diusung nantinya berisi pengalaman dari pelaku seni lengger lanang dengan penggabungan kehidupan masa lalu dan masa sekarang. Ini menjadi refleksi kehidupan masyarakat si penari lengger," katanya.
Seperti halnya profesi seni lainnya, penari lengger, juga terdampak pandemi. Sebagai alternatif untuk bertahan hidup dan membuat karya, mereka mencoba beradaptasi dengan menggarap karya yang adaptif dan lebih peka zaman.
"Perjalanan anak-anak muda masa kini yang melewati perjalanan menjadi seorang seniman lengger. Ada transisi dari masa lalu, dan masa kini yang hadir melalui ekspresi seni melalui media sosial," ujarnya.
- Gojekan Sengit Pendakwah Miftah, Tak Surutkan Sang Legenda, Yati Pesek
- Situs Dudukan, Bukti Keberadaan Hinduisme di Demak
- Warga Meyakini, Merti Desa Tidak Dilakukan Akan Terjadi Pageblug