Sejumlah Tokoh Desak Luruskan Sejarah, Batang Sudah Tercatat Eksis Sejak 1614

 Forum Group Discussion (FGD) Temu Tokoh Peduli Sejarah Batang yang digelar Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB). RMOL Jateng/Bakti Buwono
Forum Group Discussion (FGD) Temu Tokoh Peduli Sejarah Batang yang digelar Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB). RMOL Jateng/Bakti Buwono

Sejumlah tokoh mempersoalkan peringatan hari jadi Kabupaten Batang yang tertulis secara administratif tahun 1966. Hal itu terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) Temu Tokoh Peduli Sejarah Batang yang digelar Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB).


Tema dalam FGD itu adalah mengkaji dan mengungkap 7 Sejarah Tersembunyi Batang yang digelar di Aula House Of Rhapsodia. Para tokoh sejarah dalam FGD menyebut bahwa 1966 hanyalah hari dimana Kabupaten Batang dipisahkan dari Pekalongan.

"Kita berbicara penggalian sejarah, pada kenyataannya jika kita ini sudah ada sejak dulu. Batang ini merupakan sebuah wilayah dengan pemerintahan yang hebat sejak 1614. Kenapa kita mau mmemperingati itu 1966 itu keliru. Kita ingin meluruskan sejarah, tentu itu menjadi target kita sebagai konsekuensi logis," kata Ketua PMB Heppy Trenggono, Kamis (15/8).

Ia menyebut bahwa PMB tidak hanya sekadar membuat FGD tapi muaranya adalah penulisan sejarah penulisan sejarah batang secara lengkap dan dapat dipertanggunjawabkan. Pihaknya ingin sejarah batang itu jadi pengetahuan anak anak batang.

Lalu juga menyampaikan sejarah Batang melalui film dokumenter yang menarik, mudah dicerna dan inspiratif buat generasi pemuda di Kabupaten Batang.

"Kita harap dengan melakukan eksplorasi ini dan menceritakan kepada masyarakat, buku ini bisa jadi pembangunan karakter masyakarat di Batang, pembangunan jatidiri, bangga jadi orang batang, yang berkarakter unggul. Begitulah kira kira," jelasnya.

Heppy Trenggono juga menyebut maksud dari tema tujuh sejarah tersembut di Batang hanya sebagai gambaran bahwa Kabupaten Batang punya sejarah panjang. Peradaban wilayah ini jauh lebih tua daripada Borobudur sekalipun.

"Banyak orang tidak memahami, contoh satu ternyata Wangsa Syailendra itu cikal batangnya di Batang. Jadi Batang itu lebih tua daripada Mataram, lebih tua dari majapahit, lebih tua dari Borobudur. itu salah satunya. Berapa banyak kita memahami itu," jelasnya.

Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyampaikan, bahwa sejarah Kabupaten Batang ternyata tidak berdiri di tahun 1966 karena sejarah membuktikan cikal bakal kerajaan berada disini dengan ditemukan situs candi bata abad ke-7 oleh Brin kemarin.

“Saya mendukung adanya pembahasan sejarah Kabupaten Batang dengan membentuk tim untuk meluruskan cerita sejarah agar anak dan cucu kita supaya tahu Kabupaten Batang ada sejak lama,” terangnya.

Pada kesempatan hari ini berkumpul tokoh-tokoh sejarah batang untuk membahas Kabupaten Batang sangat menarik.

“Melihat pelaku sejarahnya masih ada harus dibenarkan ceritanya. Soalnya jika sudah berganti generasi nantinya sejarahnya akan susah diluruskan pasti akan ada kekeliruan persepsi sejarah Kabupaten Batang,” tuturnya.