Formasi Imbau Tolak Politisasi Tempat Ibadah

Jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019, terindikasi bermunculan berbagai kepentingan yang masuk ke berbagai elemen, bahkan tanpa terkecuali tempat ibadah.


Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Rembuk Masjid Indonesia (Formasi), KH Sholeh Marzuki  meminta para takmir masjid menjaga tempat ibadah agar tidak disusupi kelompok tertentu yang memiliki agenda politik praktis.

"Para DKM dan takmir masjid diimbau menyerukan agar masjid jangan dikotori oknum yang mempunyai kepentingan sesaat dan hanya mencari suara dengan menguasai masjid. Jangan masjid dijadikan tempat mengamankan suara yang ujung-ujungnya menjelekkan kelompok sana kelompok sini," tegas kiai Marzuki melalui pesan elektronik yang diterima redaksi Kantor Berita Politik RMOL

Senada dengan kiai Marzuki, KH Nuril Arifin alias Gus Nuril (Pimpinan Pondok Pesantren Soko Tunggal Rawamangun dan Semarang) menyayangkan jika masjid disalahartikan fungsi hanya karena tahun politik.

"Masjid jangan digunakan kepentingan politik praktis dan partisan. Mari belajar dewasa, bersikap patriot hilangkan ego. Ketika politik, Pilkada, dan Pilpres berjalan maka masuk ke masjid dan tenangkan hatimu. Ke masjid itu mau ketemu Allah apa ketemu calon gubernur atau calon presiden," ujar Gus Nuril.

Gus Nuril juga mengimbau masyarakat secara kompak menyerukan untuk fungsi Masjid untuk tempat beribadah kepada Allah SWT, bukan dijadikan sarana memecah belah umat dan memperuncing perbedaan.

"Masjid sebagai media untuk menyampaikan dakwah atau ajakan menjalankan ajaran agama secara sejuk dan damai, menerima perbedaan dan saling menjunjung toleransi, bukan caci maki, ujaran kebencian dan ajakan permusuhan," tegas Gus Nuril.